Pasukan Rusia Terlalu 'Licin', Ukraina Akui Kelimpungan Jalankan Serangan Balik

Pasukan Rusia Terlalu 'Licin', Ukraina Akui Kelimpungan Jalankan Serangan Balik

Jenderal Angkatan Darat Ukraina Oleksandr Syrskyi sedang menyusun strategi.--@NOELreports

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Serangan terbaru Rusia di timur laut Ukraina mengundang kekhawatiran di kalangan pejabat militer di Kyiv.
 
Manuver pasukan Rusia ini bertujuan untuk mengganggu serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung, terutama di selatan dan timur negara.
 
Pada serangan ini, Rusia menggunakan unit tempur Storm-Z yang terdiri dari mantan tahanan dan sering digunakan dalam operasi ofensif berisiko tinggi yang diperintahkan oleh Moskow.
 
Dalam responsnya, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina, mengungkapkan bahwa manuver Rusia ini telah menciptakan medan perang yang rumit dan sulit diprediksi di wilayah Kupyan.
 
Kota Kupyan berada di perbatasan antara Oblast Kharkiv yang sebagian besar telah dibebaskan oleh tentara Ukraina dan Oblast Luhansk yang masih sebagian besar diduduki oleh tentara Rusia.
 
 
Pasukan Rusia memiliki tujuan untuk menembus pertahanan pasukan Ukraina dan menuju ke Kupyansk, kota yang berhasil dibebaskan oleh Ukraina dalam serangan balasan pada September 2022.
 
Meskipun pertempuran masih berlangsung intens, pasukan Ukraina dengan berani mempertahankan pertahanan mereka dan menghadapi upaya pergerakan maju pasukan Rusia.
 
"Pertempuran kini berlangsung sangat intens," ungkap Syrskyi.
 
Sekitar delapan unit penyerang "Storm-Z" terlibat dalam serangan, yang merupakan mantan tahanan yang dilibatkan dalam operasi ofensif yang berisiko tinggi di bawah perintah Moskow.
 
Situasi operasional tetap rumit namun terkendali, dan pasukan Ukraina mempertahankan perlawanan yang gigih.
 
 
Di tengah perkembangan ini, kepala administrasi militer Kharkiv mengumumkan evakuasi dari daerah garis depan untuk melindungi penduduk setempat dari eskalasi konflik.
 
Operasi balasan Ukraina masih berlanjut ke arah selatan dan timur, dan pasukan Kyiv telah memperoleh kemajuan lambat dalam kedua sumbu tersebut.
 
Meskipun Rusia mengalami kerugian signifikan dalam personel, senjata, dan peralatan, situasi tetap dinamis dan menghadirkan tantangan bagi pasukan Ukraina.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: