Dikasih Makanan Basi! Santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang Protes Viral di TikTok

Dikasih Makanan Basi! Santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang Protes Viral di TikTok

Sebuah video memperlihatkan beberapa santri protes pada Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang viral di media sosial Tik Tok. Video itu viral setelah diunggah akun TikTok @mimshw03 (8/8).--(Tik Tok @mimshw03)

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Sebuah video yang menampilkan aksi protes beberapa santri di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang telah menjadi viral di platform media sosial TikTok.

Video tersebut diunggah oleh pengguna akun TikTok @mimshw03 pada tanggal 8 Agustus.

Dalam video tersebut, terlihat empat santri memegang kotak nasi berwarna biru sambil mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap fasilitas makanan yang diberikan di Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang.

Salah satu dari mereka mengeluarkan keluhan dengan mengatakan, "Assalamualaikum, kami dari santri Ma'had Al Jami'ah UIN Walisongo Semarang sudah tidak tahan lagi dengan fasilitas dari makanan yang diberikan," keluhnya.

BACA JUGA:Terungkap! Rahasia di Balik Mode Incognito di Google Chrome yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Mereka merasa bahwa perlakuan terhadap mereka kurang manusiawi. Bahkan, situasi serupa sudah terjadi lebih dari tiga kali.

"Seolah-olah kami tidak dianggap sebagai manusia," tambahnya.

Salah satu santri lainnya menambahkan, "Bukan hanya sekali kami diberikan makanan yang sudah basi, ini sudah lebih dari 3 kali kami diberikan makanan yang sudah basi, kami juga manusia," keluh yang lain.

Lebih jauh lagi, santri-santri tersebut juga menyoroti kenyataan bahwa mereka telah membayar sejumlah uang yang tidak sedikit untuk fasilitas makanan ini.

BACA JUGA:Cerita Panjang Pegawai BNI yang Dipecat karena Ambil Cuti Hamil: Somasi Sudah Dikirim Tapi...

Salah satu dari mereka menyampaikan, "Jika kami tidak bisa diberi fasilitas yang layak, maka Ma'had Al Jami'ah ini sebaiknya tidak mewajibkan kami untuk mengikuti," ucapnya.

"Biaya sebesar Rp3 juta bukanlah jumlah yang kecil bagi kami, kami berasal dari keluarga yang berpenghasilan biasa," keluhnya.

Sebelum melakukan aksi protes ini, para santri sebenarnya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan mereka kepada pihak yang bertanggung jawab.

Namun, usaha mereka belum membuahkan hasil yang memuaskan. Pihak yang bertanggung jawab telah mengirimkan keluhan ini kepada penyedia layanan katering, tetapi masalah serupa terus terjadi.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: