Sadis! Demi Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Pembunuhan ini Mutilasi, Rebus, Sampai Sebar Potongan Tubuh Korbannya

Sadis! Demi Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Pembunuhan ini Mutilasi, Rebus, Sampai Sebar Potongan Tubuh Korbannya

Penemuan mayat mutilasi-ilustrasi mayat-Pixabay

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Fakta-fakta baru dalam kasus mutilasi di Sleman akhirnya mulai terungkap.
 
Seorang mahasiswa yang dikenal sebagai R (20) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung, menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.
 
Dua pelaku, W (29) dari Kajoran, Magelang, dan RD (38) dari Jakarta Selatan, berhasil ditangkap oleh polisi.
 
Barang bukti yang diamankan termasuk kompor, pisau, palu kecil, cangkul, baskom, ember, serbet, dan handphone.
 
Terungkap bahwa pelaku telah merebus potongan tubuh korban setelah melakukan mutilasi.
 
 
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi, menjelaskan bahwa korban tewas dan dimutilasi pada Selasa (11/7).
 
Para pelaku melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak peristiwa yang terjadi.
 
Bagian-bagian tubuh korban yang dipotong kemudian dimasukkan ke dalam plastik.
 
"Dimasukkan ke dalam plastik," ujar FX.
 
Pelaku juga merebus beberapa bagian tubuh, seperti pergelangan tangan dan kaki korban, untuk menghilangkan jejak sidik jari.
 
 
"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki, mereka melakukan, direbus," ungkap FX.
 
Pelaku W melakukan survei untuk mencari lokasi pembuangan potongan tubuh korban.
 
Setelah survei, W kembali ke tempat kosnya.
 
Keesokan harinya, kedua pelaku membawa potongan tubuh korban yang telah dimasukkan ke dalam plastik untuk dibuang.
 
Mereka menggunakan sepeda motor dan menyebarkan potongan tubuh di beberapa lokasi pembuangan.
 
 
Terdapat lima titik penemuan potongan tubuh korban, termasuk di Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, dan pekarangan wilayah Gimberan, Merdikorejo, Tempel, Sleman.
 
Kombes Pol FX Endriadi menjelaskan bahwa korban tewas akibat kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh kedua pelaku.
 
Mereka melakukan aktivitas kekerasan yang tidak wajar dan berlebihan, yang akhirnya mengakibatkan kematian korban.
 
Setelah korban meninggal dunia, pelaku panik dan melakukan mutilasi untuk menghilangkan jejak peristiwa tersebut.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya