Ukraina Bakal Dihajar dengan Senjata Nuklir? Ini Kata Presiden Belarus

Ukraina Bakal Dihajar dengan Senjata Nuklir? Ini Kata Presiden Belarus

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Alexander Lukashenko, Presiden Belarusia, saat bertemu pada 2015 di Kremlin.--Wikimedia Commons

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, sekutu erat Rusia dalam konflik di Ukraina, menyatakan pada hari Jumat (30/6) bahwa ia meyakini senjata nuklir taktis Rusia yang ditempatkan di negaranya tidak akan pernah digunakan.
 
Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengakui bahwa beberapa senjata nuklir taktis telah tiba di Belarus, dan sisanya akan dipasang menjelang akhir tahun.
 
Dalam pidato yang memperingati Hari Nasional Belarusia, Lukashenko mengungkapkan bahwa inisiatif penempatan senjata nuklir Rusia di Belarus adalah keputusannya sendiri yang paling kuat.
 
Dalam sebuah pertemuan yang disiarkan oleh kantor berita BelTA, Lukashenko menjelaskan, "Ketika kita melanjutkan langkah-langkah kita, keyakinan kita semakin kuat bahwa senjata-senjata tersebut harus disimpan di Belarus, di lokasi yang dapat diandalkan."
 
Lukashenko juga menambahkan, "Saya meyakini bahwa selama senjata-senjata itu berada di sini, kita tidak akan pernah menggunakannya."
 
 
"Tidak akan ada musuh yang berani menginvasi tanah kita."
 
Lukashenko, seperti Rusia, kerap menuduh negara-negara Barat berusaha menghancurkan Belarus.
 
Ia berpendapat bahwa penempatan senjata nuklir diperlukan untuk mencegah kemungkinan adanya agresor.
 
Baru-baru ini, Lukashenko juga mengungkapkan bahwa beberapa senjata nuklir telah tiba di Belarus.
 
Ia bahkan secara implisit mengatakan bahwa ia tidak akan ragu menggunakan senjata-senjata tersebut jika diperlukan.
 
 
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menjelaskan bahwa penempatan senjata nuklir oleh Rusia tidak melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir tahun 1968.
 
Rusia mengklaim tetap memiliki kendali penuh atas senjata-senjata tersebut.
 
Ryabkov menjelaskan kepada media Tass bahwa penempatan tersebut dilakukan karena Rusia terpaksa.
 
Lukashenko telah memberikan izin kepada Putin untuk meluncurkan sebagian pasukan Rusia dari Belarus dalam invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
 
Selama ini, Lukashenko juga mendukung perang Rusia di Ukraina.
 
 
Lukashenko, yang telah berkuasa sejak 1994, amat mengandalkan dukungan Putin untuk menekan aksi protes di dalam negeri yang menuduhnya melakukan kecurangan dalam pemilu Belarusia tahun 2020.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: