Perang Makin Sengit, Ukraina Siap Tempur dengan Tangan Kosong
Minggu 18-06-2023,17:22 WIB
Tank-tank Ukraina menggempur pasukan Rusia di lapangan merdeka.--Youtube/Daily Mail
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kamis (15/6) kemarin, pejabat Ukraina mengumumkan bahwa pasukan mereka telah merebut kembali sekitar 40 mil persegi wilayah yang sempat diduduki pasukan Rusia.
Serangan balasan yang telah lama direncanakan oleh Kyiv diklaim maju secara perlahan namun pasti.
Namun, klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen karena terbatasnya akses bagi jurnalis ke garis depan.
Jika klaim itu benar, maka hal itu merupakan kemajuan kecil bagi Ukraina untuk memaksa Rusia mundur dan meningkatkan kepercayaan diri para pendukung Barat.
Militer Ukraina juga melaporkan pembebasan tujuh desa kecil di Ukraina tenggara pada awal pekan ini, terutama dekat perbatasan wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia.
Menurut Brigjen Oleksiy Hromov, wakil kepala departemen operasi utama staf umum militer Ukraina, wilayah yang direbut mencakup sekitar 31 mil persegi.
"Kami siap dan kami akan terus berjuang, sampai kami membebaskan wilayah kami, bahkan dengan tangan kosong," kata Hromov.
Meskipun demikian, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar memperingatkan bahwa beberapa regu pasukan Ukraina masih dalam posisi bertahan di garis depan.
"Pasukan kami menghadapi perlawanan musuh yang kuat dan keunggulan mereka dalam jumlah pasukan dan persenjataan," ujat Maliar.
"Musuh berusaha sekuat tenaga untuk mencegah gerak maju pasukan kami," dia melanjutkan.
Sementara itu, Moskow melaporkan bahwa pesawat tempur Rusia telah memberikan kerugian besar bagi militer Ukraina di bagian selatan dan timur negara itu.
Rusia juga meluncurkan serangan udara menggunakan rudal jelajah dan drone kamikaze di beberapa kota di Ukraina.
Beberapa rudal dan pesawat nirawak berhasil dicegat oleh pertahanan udara Ukraina, tetapi serangan tersebut berhasil mengenai beberapa perusahaan industri di Kryvyi Rih, kota kelahiran Presiden Ukraina.
Para pejabat Ukraina telah memperingatkan bahwa serangan balasan ini dapat mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak peralatan.
Namun, mereka merasa tidak bisa menunda serangan ini dan ingin mencatatkan kemenangan besar di medan perang sebelum musim dingin tiba.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: