Andi Arief Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Soal Perekonomian Indonesia: Saatnya Bicara Terus Terang Soal Covid-19!

Andi Arief Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Soal Perekonomian Indonesia: Saatnya Bicara Terus Terang Soal Covid-19!

Andi Arief apresiasi keputusan Anies Baswedan tutup sementara tempat wisata||Twitter @andiarief--


Andi Arief komentari pernyataan Presiden Jokowi soal Perekonomian Indonesia||Twitter @andiarief_

POSTINGNEWS: Pernyataan Presiden Jokowi soal perkembangan ekonomi di dalam negeri optimis bisa melesat sampai 7 persen mendapat tanggapan dari beberapa pengamat. 

Komentar para tokoh ini, tentu saja mengkritisi kondisi di Tanah Air yang masih dalam kondisi pandemi dan belum kunjung berakhir. 

Salah satu tokoh yang ikut menyampaikan pendapatnya adalah Andi Arief yang merupakan politikus dari Partai Demokrat. 

Menurut Andi Arief, sebaiknya Presiden Jokowi menjelaskan kondisi keuangan negara dan rencana untuk mengatasi pandemi covid-19 di Indonesia. 

(BACA JUGA:Dukung Gencatan Senjata di Irael dan Palestina, Joe Biden Sebut itu Adalah Solusi yang Terbaik)

Seperti dicuitkan Andi Arief via akun sosmed pribadinya Twitter @Andiarief_  “Pak Jokowi harusnya jelaskan kondisi keuangan negara dan rencana apa untuk menanggulangi covid ini serta sampai kapan,” kata Andi, dikutip Trendingnews.id pada Senin, 24 Mei 2021.

Selain itu, Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat ini juga menambahkan, bahwa dalam penanganan Covid-19 sejatinya didasarkan dari Perpu yang telah dijadikan UU.

Bahkan, Andi Arief juga menyayangkan atas adanya pembahasan PPN hingga Tax Amnesty. Untuk itulah, menurutnya harus adanya keterbukaan.

+++++

“Bukankah Perpu yg sudah jadi UU sdh berikan kekuasaan budget penuh melawan covid dan pelemahan ekonomi, koq ujug2 ada PPN, Tax amnesti dll. Perlu keterbukaan,” ujar Andi Arief.

(BACA JUGA:Cek Saldo di Jaringan Himbara Sekarang Dikenakan Biaya, Besaran Tarifnya Segini! Berlaku Juni 2021)

Pada cuitan berikutnya, Andi Arief juga mengatakan bahwa sesungguhnya rakyat telah bosan dengan adanya janji pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. "Rakyat bosan dengan janji pertumbuhan bombastis 7 persen," urai Andi lagi.

Intinya, Andi berharap agar pemerintah terus terang  atas penanganan Covid-19 dengan berbagai skenarionya, seperti mengenai kemiskinan yang melanda serta pengangguran yang terjadi di kala pandemi Covid-19.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Share
Berita Lainnya