Lebih Baik Mana, Seorang Kurban Kambing atau Sapi untuk Ramai-Ramai?

Lebih Baik Mana, Seorang Kurban Kambing atau Sapi untuk Ramai-Ramai?

Kurban Kambing Lebih Baik daripada Sapi?-bailey mahon-Unsplash

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sebentar lagi umat Islam akan menyambut Idul Adha. Bisa dikatakan, hari raya ini merupakan pestanya umat Islam.

Keberkahan Idul Adha tidak hanya dirasakan oleh mereka yang mampu namun juga kaum miskin dan dhuafa. Hal ini terwujud lewat syariat kurban

Sudah menjadi pengetahuan umum, kurban dilakukan dengan menyembelih kambing, sapi, atau unta. Masing-masing hewan ada takarannya yaitu seekor kambing untuk seorang pekurban, sedangkan sapi untuk tujuh orang.

BACA JUGA:Ini Dia Reaksi Garnacho Saat Bertemu Messi

Secara jumlah daging, tentu sapi lebih banyak daripada kambing. Tetapi jika melihat keutamaan, mana yang lebih baik antara berkurban sapi dengan patungan tujuh orang alias kolektif dengan kambing untuk seorang?

Para ulama menyatakan urutan keutamaan hewan kurban adalah unta seorang, sapi seorang, kambing seorang, unta kolektif dan terakhir sapi kolektif. Pengurutan ini didasarkan pada sisi kuantitas atau jumlah daging.

Unta tentu lebih utama dari sapi karena dagingnya lebih banyak. Demikian pula, sapi lebih utama dibandingkan kambing.

Tetapi, jika dari sisi pekurban, individu lebih baik dan lebih utama dibandingkan dengan kolektif. Bahkan jika dilihat dari sisi kuantitas maupun kualitas kurban, tetap lebih baik secara individu.

BACA JUGA:Alasan NasDem Usung Anies Baswedan, Benarkah Gegara Kecewa Ditolak Ganjar?

Sehingga, kurban kambing yang dilakukan secara pribadi lebih utama daripada sapi tujuh orang. Meskipun dagingnya lebih banyak sapi.,

Ini seperti dijelaskan oleh Syeikh Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitabnya Al Minhaj Al Qawim Hamisy Hasyiyah At Turmusi.

" Kurban yang paling utama adalah unta, sapi, domba, kambing kacang, unta kolektif kemudian sapi kolektif, sebab masing-masing dari apa yang telah disebutkan lebih baik dari urutan setelahnya, maksudnya karakternya memang demikian."

Syeikh Mahfuzh At Tarmasi memperjelas penjelasan Syeikh Ibnu Hajar lewat kitabnya Hasyiyah At Turmusi.

BACA JUGA:Fransisca Saraswati Trending di Twitter! Siapakah Dia? Cek Profilnya di Sini!

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya