Sandiaga Uno Rayu PKS untuk Bergabung dengan Pemerintahan

Sandiaga Uno Rayu PKS untuk Bergabung dengan Pemerintahan

Sandiaga Uno menyampaikan orasi kebangsaan di Milad PKS ke-20, tahun lalu.--Youtube/PKSTV

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar mempertimbangkan kembali tawarannya untuk mendukung pemerintah.
 
Sandiaga mengakui bahwa dia pernah mengajak PKS untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan pemerintahan saat ini.
 
Namun, dia juga membantah pernah merayu PKS untuk menarik dukungan terhadap Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden 2024.
 
Sandiaga Uno, pada Jumat (9/6), menyatakan bahwa dia mempersilakan PKS untuk mendukung siapa pun dalam Pemilihan Presiden 2024.
 
"Nggak sama sekali (Merayu PKS). Saya bilang kalau Koalisi Perubahan sudah sepakat dengan capres cawapres dan semua pembagiannya ke depan, dengan juga kekuatan dari dukungan, saya ikhlas. Menurut saya itu yang terbaik buat bangsa ini, silahkan," kata Sandiaga Uno di Kompleks Parlemen, Jakarta.
 
 
Sandiaga mengaku hanya menawarkan gagasan kepada PKS bahwa masyarakat Indonesia menginginkan keberlanjutan.
 
Ia juga meminta PKS untuk mempertimbangkan tawaran tersebut, terutama karena data menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat puas dengan kinerja pemerintah saat ini.
 
Menurut Sandiaga, pembangunan Indonesia bisa lebih cepat jika ide-ide PKS, seperti ekonomi syariah, dapat diimplementasikan dalam pemerintahan.
 
Namun, Sandiaga tidak tahu bagaimana PKS dapat menjadi bagian dari poros percepatan itu.
 
Jika PKS bersedia bergabung, Sandiaga berkata akan membantu dalam menjalin komunikasi dengan pemerintahan saat ini.
 
 
"Ini tentunya akan kita bicarakan bagaimana membangun bangsa bersama," tegasnya.
 
Sandiaga juga menanggapi isu bahwa dia akan bergabung dengan PKS.
 
Ia memuji PKS sebagai partai yang besar dan menganggap PKS sebagai aset negara.
 
"Kita masih berupaya, karena tentunya PKS adalah partai besar. Yang menurut saya mereka adalah aset negara dan memiliki internal proses juga menawarkan sebuah kepemimpinan," pungkasnya.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya