PDIP Tegaskan Jokowi Tak Akan Berlebihan Lakukan Cawe-cawe Pilpres 2024: 'Itu Kode Bagus...'

PDIP Tegaskan Jokowi Tak Akan Berlebihan Lakukan Cawe-cawe Pilpres 2024: 'Itu Kode Bagus...'

Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.-Foto: Disway-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - PDIP memberikan klarifikasi terkait pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalau dirinya akan melakukan cawe-cawe pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. Dia menegaskan bahwa Jokowi tidak akan melibatkan diri secara berlebihan di Pemilu mendatang.

Menurut Bambang, cawe-cawe Jokowi akan dilakukan dalam koridor kesantunan demi bangsa dan negara.

Sebab, dia menyadari bahwa keterlibatan berlebihan oleh kepala negara tentu akan menimbulkan gelombang penolakan.

BACA JUGA:Ungkit Kekalahan PDIP hingga 2 Periode di Banten, Ganjar Pranowo: 'Banteng Tak Bisa Cengeng'

“Tetapi cawe-cawe yang berkelebihan tentu nanti ada yang kurang bersepakat maka cawe-cawe yang sesuai dan keadaban yang ada. Keberadaban yang ada, kesantunan yang ada, kepatutan yang ada itu adalah kode yang bagus bagi yang lain, bapak presiden terbuka bahwa dia akan ikut campur nanti,” jelas Bambang Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa, 30 Mei 2023.

Dia sendiri sepakat bahwa urusan capres dan cawapres adalah murni wewenang partai politik (parpol) dan tidak bisa diintervensi oleh siapa pun.

Namun, ia menegaskan kalau presiden punya hak untuk mendukung calon tertentu.

“Kalau nanti ikut campurnya di dalam penetapan capres-cawapres itu kan urusan partai, tapi setelah itu Pak Jokowi kan punya pasukan yang Musra mungkin mau diarahkan ke mana Musranya itu kan Pak Presiden. Karena di situ dapat info kalau pak presiden mengatakan bahwa demokrasi itu biasa kalau beda pandangan,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemilu 2024 Makin Dekat, Megawati Beri Pesan Khusus ke Semua Kader PDIP: 'Harus Kompak!'

Bambang melanjutkan, Jokowi sebagai kepala negara tidak berkeinginan untuk cawe-cawe dalam mempengaruhi hasil Pemilu. Sehingga, jika sudah masuk hal itu, presiden bisa dianggap melakukan intervensi.

“Enggak dong. Itu maka saya katakana kepatuhannya cawe-cawe dalam bahasa Jawa ada kepatunnya, enggak boleh cawe-cawe mengintervensi, itu enggak boleh,” tegas Bambang.

Adapun sebelumnya, Jokowi terang-terangan mengaku akan melakukan cawe-cawe Pilpres 2024 untuk kebaikan bangsa dan negara. Namun, dia menegaskan upaya itu dilakukan dalam arti positif.

“Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif,” tegas Jokowi di Istana Negara pada Senin, 29 Mei 2023.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: