Golkar Sebut Perubahan Sistem Pemilu Menguras Energi!
Senin 29-05-2023,19:36 WIB
--istimewa
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, meminta agar pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 tetap menggunakan sistem proporsional terbuka.
"Ya kalau Golkar kan sebetulnya posisinya sudah jelas, kami meminta kepada sembilan hakim konstitusi itu bersama dengan 7 parpol yang lainnya ya," katanya saat ditemui di DPP Golkar.
Menurut Doli, perubahan menjadi sistem proporsional tertutup hanya akan membuang-buang energi.
Ia menyampaikan permintaan ini kepada sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) bersama dengan tujuh partai politik lainnya di Kantor Pusat Partai Golkar.
Golkar sendiri telah menegaskan sikap ini sejak awal, terutama karena sebagian besar tahapan pemilu sudah berlangsung.
BACA JUGA:Sidang Perceraian Pertama Desta dan Nastaha Selesai, Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Natasha
Doli berharap agar sembilan hakim MK tetap konsisten dengan keputusan yang diambil pada tahun 2008, yang menegaskan penggunaan sistem proporsional terbuka.
Dalam konteks tersebut, Doli Kurnia berharap agar sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tetap mempertahankan keputusan yang diambil pada tahun 2008 terkait penggunaan sistem proporsional terbuka dalam pemilihan umum (pemilu).
Keputusan tersebut menegaskan bahwa sistem yang digunakan dalam pemilu adalah sistem proporsional terbuka, di mana pemilih memiliki kebebasan untuk memilih partai politik dan calon legislatif secara langsung.
Dengan meminta konsistensi terhadap keputusan tersebut, Doli ingin menegaskan pentingnya mempertahankan sistem yang sudah ada dan menghindari perubahan yang dapat mempengaruhi energi dan tahapan pemilu yang telah dilakukan.
Hal itu terutama karena partai politik sudah melalui proses pendaftaran calon legislatif.
Doli menyarankan agar jika MK ingin mengubah pelaksanaan sistem pemilu menjadi tertutup, perubahan tersebut dilakukan sebelum tahapan pemilu dimulai.
Ia menjelaskan bahwa jika MK mengambil keputusan yang berbeda tentang perubahan sistem pemilu setelah tahapan pendaftaran calon legislatif dilakukan, hal itu akan menghabiskan banyak energi.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-