Sikapi Konflik Israel-Palestina, Recep Tayyip Erdogan Kritik Amerika dan Austria Gegara Lakukan Hal ini?
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki Kecam Amerika dan Austria||Pixabay --
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki Kecam Amerika dan Austria||Pixabay
POSTINGNEWS: Mengejutkan, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akhirnya geram dengan sikap Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Erdogan mengkritisi Joe Biden, terkait keputusannya menyetujui penjualan senjata kepada Israel beberapa waktu lalu.
Hal yang membuat Erdogan agak geram, karena saat ini sedang terjadi ketegangan antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza.
Diketahui, sebelumnya Joe Biden menyetujui penjualan senjata bernilai 735 juta dolar atau sekitar Rp10,5 triliun ke Israel.
(BACA JUGA:Seakan Dapat 'Angin Segar', Novel Baswedan Ucapkan Terimakasih untuk Presiden Jokowi)
Keputusan itu dibuat pada 5 Mei 2021, sekitar seminggu sebelum kekerasan yang meningkat di Palestina dimulai, seperti dikutip Trendingnews.id dari laporan harian Washington Post via Anadolu Agency, Selasa, 18 Mei 2021.
Persetujuan itu muncul di tengah kritikan yang meningkat, saat itu terhadap pengusiran warga Palestina yang direncanakan Israel dari daerah di Yerusalem Timur dan penggerebekan berulang kali di Masjid al-Aqsa.
Keputusan perizinan penjualan senjata, yang sebagian besar terdiri dari bom Joint Direct Attack Munitions, telah memicu pertentangan di antara beberapa anggota Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden.
+++++
Seperti disinggung Erdogan, "Anda menulis sejarah dengan tangan berdarah dalam insiden yang merupakan serangan serius, yang tidak proporsional di Gaza, yang menyebabkan ratusan ribu orang mati syahid," seperti dimuat Reuters, Senin 17 Mei 2021.
(BACA JUGA:Kesal Kelakuan Bejat Guru Ngaji Cabuli Muridnya, Sekjen PBNU: Tak Bisa Ditolerir, Harus Dihukum Berat!)
Bahkan, Erdogan juga kritisi Austria yang malah mengibarkan bendera Israel di atas kantor kanselir federal di Wina pada Jumat, 14 Mei 2021.
“Negara Austria sedang mencoba untuk membuat muslim membayar harga untuk orang Yahudi yang menjadi sasaran genosida,” kata Erdogan.
Menurut keterangan Kanselir Austria, Sebastian Kurz yang sangat pro-Israel, pengibaran bendera itu sebagai tanda solidaritas di tengah konflik yang terjadi.
Hingga saat ini, sedikitnya ada 212 warga Palestina tewas, termasuk 61 anak-anak, dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu.
(BACA JUGA:Terjawab! HRS Didakwa Hukuman Penjara 2 Tahun, Gegara Langgar Prokes dan Lakukan Penghasutan )
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza, lebih dari 11.305 orang juga terluka dan puluhan bangunan hancur atau rusak dalam serangan Israel.
Diketahui bahwa hubungan Palestina dengan Israel kembali memanas dengan saling membombardir negara satu sama lain.
Banyak negara di dunia mengecam tindakan Israel yang dianggap tidak manusiawi. Banyak negara meminta agar serangan yang dilakukan kedua negara untuk segera dihentikan. ####
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Share
-