Nasib Pilot Susi Air Sempat Mengkhawatirkan, DPR Yakin KKB Tak Berani Bahayakan Nyawa
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens, menyampaikan pesan mengharukan kepada keluarganya.-Foto: Disway-
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Phillips Mehrtens, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua, memasuki hari ke-22. Hingga kini, pilot asing asal Selandia Baru itu belum juga berhasil dibebaskan.
Sebelumnya, nasib Kapten Phillips Mehrtens sempat mengkhawatirkan lantaran situasi di Papua.
Namun demikian, Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi berkeyakinan bahwa KKB Papua tak akan beraksi lebih jauh apalagi sampai membahayakan nyawa pilot Susi Air.
“Kami berkeyakinan mereka tidak akan berani melakukan hal-hal yang akan membahayakan jiwa sandera dari luar negeri tersebut,” kata Bobby kepada wartawan, Kamis, 2 Maret 2023.
Ia juga memastikan bahwa kelompok teroris tersebut tidak akan berani melakukan tindakan yang mengancam keselamatan Philips dan berpotensi menimbulkan insiden internasional. Menurutnya, mereka hanya berani terhadap sesama anak bangsa.
“Saya yakin mereka tidak akan berani melakukan hal-hal yang menyebabkan insiden internasional, berbeda dengan kekejaman terhadap sesama anak bangsa,” ucap Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah menghiraukan negosiasi yang menguntungkan kelompok tersebut. Salah satunya ialah permintaan barter antara pilot Susi Air dengan amunisi dan senjata api.
BACA JUGA:Akhiri Masa Jabatan, Jenderal Andika Perkasa Wariskan Alutsista Canggih Tangani KKB Papua
“Tentu tidak ada kompromi soal hal tersebut, apalagi menukar dengan senjata yang akan digunakan untuk membunuh bangsa kita. Mereka harus segera menyerahkan sandera tersebut sehat walafiat,” tegasnya.
Dia meminta, pemerintah tidak perlu menanggapi terkait permintaan KKB tersebut. “Pemerintah fokus untuk segera melepaskan sandera dengan melakukan operasi penyelamatan pilot Philip Mehrtens,” pungkasnya.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-