Miris, Viral TikTok dari Mandi Lumpur Sampai Menyakiti Diri Sendiri Demi Cuan
Seorang perempuan paruh baya hampir pingsan usai mandi lumpur live di media sosial --https://www.google.com/amp/s/finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6510124/tren-ngemis-mandi-lumpur-ramai-dihujat-ada-nenek-yang-hampir-pingsan-pas-live/amp
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Baru-baru ini muncul fenomena mandi lumpur di salah satu platform media sosial. Bahkan dari beberapa video yang diunggah, ada seorang nenek-nenek yang hampir pingsan setelah mandi lumpur.
Kegiatan ini dilakukan secara live di paltform media sosial. Tujuan mereka melakukan ini adalah mengais mawar-mawar atau kalau beruntung dapet singa. Nilai harga mawar yaitu satu koin, sama dengan Rp250. Singa bernilai 29.999 koin, sama dengan Rp7.499.750
Jumlah ini bernilai fantastis bagi siapa saja yang mencari rezeki lewat platform ini.
Meningkatnya jumlah pengguna platform medsos yang bertujuan mencari gift/hadiah untuk ditukarkan dengan sejumlah nominal uang terjadi sejak masa pandemi 2020.
Konon, ada yang sampai menghasilkan 14 juta perjam.
Menurut penelitian, ada tiga motif yang mendasari perilaku ini:
Pertama, hiburan. Para pelaku mandi lumpur melakukan ini dengan dasar kesenangan hati dan tanpa ada maksud berharap mendapat imbalan.
BACA JUGA:Sejumlah Kendaraan Bebas Melintas Tanpa Tarif Jika ERP Diberlakukan
Kedua, pengemis. Motif mereka yang mandi lumpur adalah mengeksploitasi kebaikan hati orang lain dengan cara melakukan tindakan se-ngenes mungkin agar mendapatkan simpati yang mendalam agar orang lain mau mendonasikan uangnya.
Ketiga, penipuan. Tak jarang orang melakukan mandi lumpur dengan alasan penipuan semata. Karena sifatnya yang online. Walaupun nominalnya kecil tetapi akan menjadi besar jika dikumpulkan.
Berdasarkan penelitian yang dikutip dari akun instagram Hascreativ, ada orang yang bahkan dengan sengaja melukai dirinya sendiri untuk memuluskan jalannya mengemis. Dimana mengemis bagi mereka sudah menjadi profesi. Namun hal ini berbeda dengan penyakit psikologis yang disebut self-harm yang seringkali motifnya adalah untuk mengalihkan perhatian atau menyampaikan perasaan.
Siapa sangka perkembangan dunia digital bakal terjadi seperti ini, namun siapa yang akan disalahkan kalau semua ini demi cuan?
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-