Jalur Komunikasi Buntu, Dino Patti Djalal Tumpahkan Kritik Keras ke Menlu Sugiono Lewat Instagram

Jalur Komunikasi Buntu, Dino Patti Djalal Tumpahkan Kritik Keras ke Menlu Sugiono Lewat Instagram

Dino Patti Djalal menyampaikan kritik terbuka ke Menlu Sugiono lewat Instagram setelah jalur komunikasi dinilai buntu berbulan-bulan.-Foto: IG @dinopattidjalal-

Kritik ketiga menyasar hubungan dengan para pemangku kepentingan. Dino berharap Menlu Sugiono mau merangkul, bukan menjauh.

“Sekarang ini kami sebagai konstituen hubungan internasional merasa Menlu Sugiono jauh sekali dari kami, tidak komunikatif, tidak responsif, tidak aksesibel, misalnya undangan terakhir dari berbagai ormas hubungan internasional kepada Menlu untuk berdialog dan menerima masukan dari mereka tidak pernah diladeni.”

Ia mengingatkan bahwa kepercayaan tidak datang otomatis.

“Trust, respect, dan support from the stakeholders is something you have to earn. Dan asas yang selalu dipegang Menlu-menlu terdahulu adalah never burn your bridges karena kalau ada masalah nanti tidak ada orang yang akan membela Anda,” kata Dino.

Pada kritik keempat, Dino bicara soal kerja sama dari akar rumput.

“Saya paham tugas utama Menlu adalah untuk membantu Presiden tapi ini tidak berarti memunggungi rakyat. Bahkan dua hal ini sebetulnya saling mendukung. Kalau ada inisiatif dari ormas hubungan internasional kami berharap Menlu dapat responsif,” katanya.

BACA JUGA:Prabowo Terlalu Kuat, Golkar Pilih Setia daripada Coba Peruntungan Baru untuk Pilpres 2029

Ia menilai ada kontradiksi ketika di forum internasional kerja sama terus diserukan, tetapi di dalam negeri justru sulit diwujudkan.

“Alangkah indahnya kalau kita semua bisa bekerja sama dan bergotong royong. Jujurnya dari pengalaman saya berdiplomasi, gotong royong antara pemerintah dan ormas hubungan internasional inilah resep sukses dari politik luar negeri,” ujar Dino.

Di akhir, Dino memberi kesimpulan yang tegas. Jika Menlu Sugiono mau meluangkan waktu memimpin, menjelaskan arah diplomasi ke publik, merangkul pemangku kepentingan, dan membuka diri pada kerja sama masyarakat, maka ia bisa menjadi Menlu yang gemilang.

“Kalau semua ini tidak dilakukan maka Kementerian Luar Negeri akan redup, diplomasi Indonesia akan merosot dan Menlu Sugiono akan dicatat sejarah dengan nilai merah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share