Jalur Komunikasi Buntu, Dino Patti Djalal Tumpahkan Kritik Keras ke Menlu Sugiono Lewat Instagram

Jalur Komunikasi Buntu, Dino Patti Djalal Tumpahkan Kritik Keras ke Menlu Sugiono Lewat Instagram

Dino Patti Djalal menyampaikan kritik terbuka ke Menlu Sugiono lewat Instagram setelah jalur komunikasi dinilai buntu berbulan-bulan.-Foto: IG @dinopattidjalal-

“Masalah ini bisa dianggap sepi sekarang tapi meledak di kemudian hari atau lebih baik masalah-masalah ini dibenahi dari sekarang sehingga empat tahun ke depan Kementerian Luar Negeri bisa berjalan lebih baik dan ini mutlak membutuhkan leadership dari Menlu Sugiono,” ujarnya.

“Saya dan komunitas hubungan internasional tidak mau Kemlu kita mengalami nasib yang sama dengan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat,” sambungnya.

Kritik kedua Dino menyasar komunikasi publik. Ia mengutip ajaran klasik dari Ali Alatas bahwa foreign policy begins at home.

BACA JUGA:Pengamat Nilai Bahlil Lagi Kirim Sinyal Keras, Golkar Ingin Tampil Paling Setia ke Prabowo

“Yang berarti segala langkah diplomasi di luar negeri akan percuma kalau tidak dijelaskan, dipahami, dan didukung publik di dalam negeri,” kata Dino.

Ia membandingkan dengan sosok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang cepat dikenal publik karena rajin menjelaskan kebijakan. Sebaliknya, Dino melihat Menlu Sugiono nyaris tak terdengar.

“Dalam satu tahun terakhir Menlu Sugiono belum pernah sekalipun memberikan policy speech baik di dalam maupun di luar negeri. Juga tidak pernah melakukan wawancara khusus dengan media mengenai substansi politik luar negeri baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Dino.

Selain pidato awal tahun yang bersifat seremonial, nyaris tak ada penjelasan publik lain. Komunikasi Sugiono, kata Dino, justru dominan lewat Instagram yang penuh foto dan video tanpa suara kebijakan.

BACA JUGA:Prabowo Terlalu Kuat, Golkar Pilih Setia daripada Coba Peruntungan Baru untuk Pilpres 2029

“Kami tidak ingin melihat Menlu Sugiono mendapat predikat sebagai silent minister. Kami prihatin juga bahwa komunikasi Menlu Sugiono secara dominan dilakukan melalui Instagram yang penuh dengan foto dan video tapi tidak ada suaranya, dan kami juga melihat Menlu semakin menjauh dan semakin menutup pintu kepada publik untuk urusan hubungan internasional,” ujarnya.

Ia lalu menyinggung Conference on Indonesian Foreign Policy, forum politik luar negeri terbesar di dunia. Ribuan mahasiswa dan pemuda datang dari berbagai daerah. Namun semua upaya mengundang Menlu, kata Dino, berakhir tanpa jawaban.

“Namun semua surat, telepon, WhatsApp, permohonan pertemuan dan lain sebagainya sama sekali tidak direspons oleh bapak Menlu Sugiono selama berbulan-bulan,” kata Dino.

Padahal, dalam pengalamannya, Menlu negara lain akan langsung mengosongkan agenda demi hadir di forum sebesar itu.

“Apalagi sebesar ini, yang terbesar di dunia, mereka akan langsung membatalkan semua agenda lain untuk bertemu dan meladeni konstituen dalam negeri mereka,” katanya.

BACA JUGA:Meski Dilarang DPR, Mualem Tetap Izinkan Korban Manfaatkan Kayu Gelondongan Yang Terbawa Banjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Share