Tanggapi Desakan Agar Iwan Bule Mundur dari Ketua Umum PSSI, Ini Kata Menpora Zainudin Amali...

Jumat 07-10-2022,21:05 WIB
Reporter : Ferdiyal
Editor : Ferdiyal

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mochamad Iriawan atau Iwan Bule didesak mundur dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Desakan agar pensiunan jenderal polisi bintang tiga itu mundur dari jabatannya merupakan buntut dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah mengumumkan penetapan enam orang sebagai tersangka tersangkait tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan seratus lebih suporter sepak bola meninggal dunia.

Menanggapi desakan agar Iwan Bule mundur dari jabatan ketua umum PSSI, menteri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali angkat bicara.

BACA JUGA:Buntut Tragedi Kanjuruhan, Enam Orang Ditetapkan Tersangka, Tiga Diantaranya Polisi

Dikatakan Zainudin, ia tidak melarang masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka, termasuk lewat petisi daring mendesak Ketum PSSI mundur yang menuai banyak dukungan.

Zainudin juga menegaskan jika ia maupun pejabat eksekutif pemerintahan tidak akan mengintervensi hal tersebut.

"Tidak, tidak. Kami sama sekali, itu silakan saja di masyarakat," kata Zainudin, Jumat (7/10/2022), dikutip dari fin.co.id.

+++++



Pernyataan tersebut disampaikan Zainudin saat ditanya awak media soal kemungkinan pemerintah mengintervensi karena desakan deras bagi Iriawan untuk mundur.

Zainudin juga mengingatkan bahwa PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia bernaung di bawah FIFA yang merupakan otorita sepak bola dunia.

Pilihan Menpora untuk tidak meneruskan desakan dari masyarakat agar Iriawan mundur tentu tidak lepas dari bayang-bayang ancaman sanksi FIFA yang pernah dirasakan Indonesia pada 2015 silam.

Kala itu pemerintah membekukan PSSI pada 17 April 2015 dengan dasar ketidakpatuhan atas imbauan Badan Olahraga Profesional (BOPI) terkait penyelenggaraan Liga Indonesia 2015, yang dijawab FIFA dengan menjatuhkan sanksi kepada PSSI per 30 Mei 2015.

BACA JUGA:Kapolri Ungkap Peran Tiga Anggota Polri Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Selain mencabut keanggotaan PSSI, FIFA juga melarang tim nasional maupun klub Indonesia bermain di kompetisi resmi FIFA dan AFC.

Sanksi itu pula yang membuat Menpora cukup berhati-hati dalam tindak lanjut pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 131 nyawa selepas pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) pekan lalu.

Di kalangan masyarakat, tragedi Kanjuruhan memicu desakan agar Iriawan --yang akrab disapa Iwan Bule-- untuk bertanggung jawab dengan cara menanggalkan jabatan Ketum PSSI yang sedianya ia duduki dalam periode 2019-2023.

+++++



Hingga Jumat petang pukul 18.00 WIB di laman petisi daring, change.org, terdapat dua petisi yang mendesak Iwan Bule mundur dengan jumlah dukungan mencapai total lebih dari 36.000 penandatangan.

Petisi pertama dibuat oleh Suhari Ete dari Perhimpunan Jurnalis Rakyat bertajuk "Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri" yang hingga kini telah menerima dukungan dari 21.934 penandatangan.

BACA JUGA:Hari Ini Polisi Agendakan Pemeriksaan Baim Wong dan Paula Verhoeven

Sedangkan petisi kedua dibuat praktisi hukum Emerson Yuntho berjudul "Ketua Umum PSSI dan Direktur PT LIB Harus Mundur!" pada Rabu (5/10) dan saat ini telah mendapatkan dukungan dari 14.217 penandatangan.

Kategori :