JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ustaz Andri Kurniawan berupaya untuk mengupas tuntas terkait dengan misi rahasia yang dilakukan Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Ferdy sambo dianggapnya sudah mengantu sistem thaghut yang sebelumnya sudah dibentuk Karl Marx, Sigmund Freud, dan Emile Durkheim.
Meski mempunyai harta yang berlimpah, tetapi Ferdy Sambo disebut Ustaz Andri mendapatkan semua kemeeahan itu dari hasil mengendalikan bisnis 'haram'.
BACA JUGA: Polres Lamtim Bekuk Pelaku Penculikan Anak
BACA JUGA:Mahasiswa dan IRT di Bandung Positif HIV/AIDS, Ternyata Gara-gara Ini Penyebabnya
Ungkapan itu dikatakan Ustaz Andri Kurniawan saat menampilkan grafik dari struktur yang diduga sebagai konsorsium 303, leway video YouTube di kanal PIM CHANNEL pada Kamis, 25 Agustus 2022.
"Divisi Propam yang konon katanya sebagai garda terdepan, rangkap jabatan lintas sektoral untuk mengendalikan bisnis judi, narkoba, prostitusi, hingga rekayasa kasus pembunuhan," kata Ustaz Andri Kurniawan.
+++++
Ia bahkan juga memberi peringatan kepada umat Islam untuk dapat bersikap cerdas dan membuka mata dalam melihat perkembangan kasus tersebut.
Ustaz Andri Kurniawan yakin ada campur tangan gerakan zionis yahudi internasional dalam kasus Ferdy Sambo.
BACA JUGA:Kabar Bahagia! Putri Presiden RI Joko Widodo, Kahiyang Ayu Melahirkan Anak Ke Tiga
"Ini tidak lepas daripada gerakan zionis yahudi internasional. Bahkan ini jejak-jejaknya, jaringan-jaringannya. Nggak usah dirinci pak, tambah sumpek," tutur Ustaz Andri Kurniawan.
Setelahnya, ia menganggap bahwa kasus Sambo ini ada kaitannya dengan target proyek tahun 2024 mendatang.
Maksud Ustaz Andri Kurniawan, dalam kurun waktu dua tahun lagi, yang berisi bahwa Ferdy Sambo bersama Irjen Suwondo Nainggolan dan Irjen Pol Adi Deriyan memimpin operasi calon presiden potensial tahun 2024 yang didukung oleh oligarki.
"Makanya kan bapak-ibu sering kali dengar oligarki, sampai tokoh-tokoh bangsa, tokoh-tokoh ulama, siapa yang akan jadi calom pemimpin Indonesia ke depan? Sudah dikantongnya oligarki," paparnya.