BACA JUGA:Video Syur Mirip Ardhito Pramono Hebohkan Warganet
BACA JUGA:KPK Periksa Penyanyi Nowela Idol Terkait Kasus Bupati Mamberamo Tengah
2. Tingkatkan Risiko Diabetes
Menurut Harvard TH Chan of School of Public Health, beras memiliki nilai indeks glikemik (GI) 48-93. Nilai tersebut menunjukkan dampak nyata pada peningkatan kadar glukosa darah. Semakin tinggi GI, semakin tinggi kadar gula dalam darah.
3. Berisiko Sakit Jantung
Sakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian teratas versi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Masalah ini, berkaitan dengan kandungan arsenik yang tinggi pada beras utuh, tapi tidak berlaku untuk beras putih karena proses pengelupasan dedaknya.
+++++
Jika ada dampak negatif, tentu ada juga nilai positif dan memiliki fungsi penting untuk tubuh.
BACA JUGA:Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Gunakan Penyangga Leher
BACA JUGA:KPK Tahan Mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani H. Maming
Karbohidrat pada nasi putih memiliki peran penting dalam memberikan energi bagi tubuh.
Ketika Anda mengonsumsi nasi putih, karbohidrat di dalamnya akan dipecah menjadi glukosa, yang kemudian akan diserap dan masuk ke aliran darah.
Glukosa ini akan mengalir ke seluruh tubuh sebagai bahan bakar, terutama bagi otak.