Sebelum tewas ditembak Bharada E, Brigadir J disebut berniat ingin melakukan perbuatan tak senonoh terhadap istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Seperti yang saya jelaskan tadi, peristiwa itu terjadi ketika Brigadir J (Brigadir J) memasuki kamar pribadi Kadiv Propam," kata Brigjen Ramadhan kepada wartawan.
BACA JUGA:Begini 5 Tata Cara Simpan Daging Kurban yang Benar, Jangan Sampai Salah!
Tak hanya itu, saat berusaha melakukan pelecehan terhadap istri atasannya, Brigadir J juga disebut melakukan pengancaman dengan penodongkan pistol.
"Saat itu istri dari Kadiv Propam sedang beristirahat dan Brigadir J melakukan pelecehan dan juga menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," ungkapnya.
Peristiwa mencengkam itu terlibat cekcok antara Brigadir J dengan istri Kadiv Propam.
Perbuatan Brigadir J membuat korban melakukan perlawanan hingga berteriak meminta tolong.
"Sontak seketika istri Kadiv Propam berteriak minta tolong, sontak Brigadir J Panik dan keluar," lanjutnya.
+++++
Teriakan tersebut terdengar oleh Bharada E, lantas menegur Brigadir J.
BACA JUGA:Viral Fenomena ‘Street Fashion’ Gaya ABG Citayam-Bojong Gede, Bagus atau Justru Meresahkan?
"Kemudian mendengar teriak ibu, Bharada E yang saat itu di lantai atas menghampiri," jelasnya.
Brigjen Ramadhan mengatakan, kemudian dari atas tangga, kurang lebih 10 meter Bharada E mendapat respons tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J.
"Akibat tembakan tersebut terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia," tambahnya.
Dari hasil oleh TKP dan pemeriksaan saksi serta alat bukti, ada 7 proyektil yang dikeluarkan oleh Brigadir J dan 5 proyektil dari Bharada E.
Sementara itu, Ramadhan menegaskan, tindakan Bharada E merupakan pertahan dirinya, lantaran direspons secara tiba-tiba oleh Brigadir J dengan tembakan.