Megawati mengaku dirinya pernah menjadi rakyat biasa saat ayahnya, Presiden pertama RI, Soekarno, dilengserkan.
+++++
Saat itu, Megawati mengaku merasa kesulitan. Bahkan pernah memberikan rebusan kacang hijau kepada anak-anaknya sebagai pengganti susu.
“Saya kan hidup tidak langsung seperti sekarang. Ini tidak pernah saya ceritakan.
Saya pernah menjadi rakyat biasa setelah ayah saya dilengserkan. Jadi ketika mungkin membeli antara susu, apa yang harus bisa dibuat menjadi vitamin pengganti susu?
BACA JUGA:Petani Kedelai Mau Dapat Bantuan KUR, Begini Syaratnya...
BACA JUGA:Yuk Ikutan! Sayembara Desain Bangunan IKN Nusantara, Total Hadiah Rp 3,4 Miliar
Apa yang saya lakukan? Saya rebuskan kacang hijau setiap hari untuk diminum,” urainya.
Megawati berharap ibu-ibu bisa mengambil hikmah. Termasuk tak tergantung dengan minyak goreng.
+++++
“Saya tidak melarang. Tetapi saya prihatin. Kata prihatin itu. Kalau anak-anak sampeyan tidak sehat lahir batin, tidak cerdas, pemimpinnya kita minta menjadi negara yang punya generasi emas, tapi generasi emas dari mana? Coba pikir, pikir panjang. Jangan pikir pendek,” pungkasnya.
Sebelumnya, jurnalis senior, Asyari Usman merespon pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyarankan masyarakat memasak dengan cara merebus atau mengukus.
Asyari Usman mengatakan, seharusnya Megawati soroti kebusukan pemerintah di balik kelangkaan minyak goreng.Bukan malah menyalahkan cara masyarakat mengolah masakan.
BACA JUGA:Catat! Telkomsel Matikan Jaringan 3G di 90 Kota/Kab Mulai Maret hingga Mei 2022
Apalagi dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat rela antre berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng yang kian langka.
"Seharusnya Anda tampar Presiden Jokowi karena kelangkaan migor merenggut nyawa manusia.