Rusia mengaku memliki bukti dokumenter Amerika Serikat yang membiayai proyek senjata biologis di Ukraina|Pixabay/@WikiImage|
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID--Pemerintah Rusia berlum berminat merundingkan gencatan senjata di Ukraina. Apalagi pasukan Rusia gagal memenuhi tujuan militernya.
Meski demikian, Indonesia bisa merangsek masuk dalam posisi ini, terlebih sebagai ketua G20.
Indonesia sangat berpeluang menjadi juru runding penyelesaian konflik Rusia-Ukraina yang terus berkecamuk dan menelan korban jiwa.
BACA JUGA:Rusia Mau Ganti Mata Uang dengan Rubel, Putin Tandai Negara-negara Tak Bersahabat
Indonesia sebagai ketua G-20 periode ini bisa mengajak Turki, China, dan Rusia untuk duduk bersama.
Ini dapat dibahas selarasa dengan progres perbaikan ekonomi jika konflik itu berlarut-larut.
Meski tidak secara langsung, konflik itu bisa berdampak pada perekonomian Indonesia.
BACA JUGA:AS Dituduh Danai Proyek Senjata Biologis Ukraina, Rusia Klaim Punya Bukti Dokumenter
Pasalnya, suplai bahan makanan terutama gandum masih bergantung pada kedua negara yang tengah berkonflik.
”Inilah prinsip politik bebas aktif kita,” terang Pakar perdagangan ekonomi dunia dan politik internasional dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riza Noer Arfani, Jumat 25 Maret 2022.
BACA JUGA:Perang Rusia-Ukraina Picu Anjloknya Harga Minyak Dunia
Apalagi, sambung dia, dalam pembukaan UUD 1945 kita berkomitmen menjaga perdamaian dan ketertiban dunia
Pernyataan Presiden Joko Widodo di twitter yang meminta peperangan dihentikan, menurut dia, masih memerlukan sikap berkelanjutan.
Nah dengan mempertemukan negara-negara yang berkonflik dalam meja perundingan ini akan menjadi titik temu yang baik.