Harga CPO Nanjak, Saham Perkebunan Ikut Menggeliat Efek Banjir Sumatera

Kamis 04-12-2025,11:58 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Andika Prasetya

JAKARTA, PostingNews.id — Kenaikan harga minyak sawit mentah atau CPO kembali memberi napas panjang bagi emiten sawit di pasar saham Indonesia. Gerak saham perkebunan yang biasanya tenang seperti jalan desa setelah magrib, tiba-tiba saja hidup. Data Bloomberg menunjukkan saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) menjadi bintang siang kemarin dengan lonjakan point to point mencapai 7 persen.

Kelompok saham konsumen primer yang menaungi banyak emiten sawit ikut bergerak lebih lincah. Indeks sektor ini naik 0,44 persen dan masuk jajaran penguatan terbaik pada perdagangan Rabu 3 Desember 2025. Sektor tersebut bersaing ketat dengan saham industri yang naik 0,52 persen dan dibayangi saham konsumen non primer yang memimpin dengan penguatan 0,88 persen.

Kenaikan harga CPO dunia menjadi kompor yang memanaskan minat investor. Harga saham perusahaan yang mengurusi perkebunan dan pemrosesan kelapa sawit ikut terdorong naik mengikuti tren positif harga CPO yang menguat 4,12 persen selama lima hari perdagangan. Pada hari ini harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Februari melesat ke MYR 4.192 per ton, naik 0,79 persen dari hari sebelumnya sekaligus menyentuh level tertinggi dalam dua pekan.

Salah satu dorongan penting datang dari manuver China yang siap memborong kedelai dari Amerika Serikat. Bloomberg News mengabarkan pasar memperkirakan China bakal menyerap sedikitnya 12 juta ton kedelai Negeri Paman Sam. Pergerakan ini membuat pelaku pasar bersiap terhadap potensi perubahan suplai komoditas global, dan harga CPO pun ikut tersengat ke atas.

BACA JUGA:Bahlil Baru Sebatas Ancam Cabut IUP Tambang Nakal yang Disorot dalam Banjir Sumatera

Sentimen berikutnya datang dari cuaca buruk yang melanda negara produsen sawit. Indonesia dan Malaysia sama-sama diguyur kondisi ekstrem. Di dalam negeri, beberapa wilayah Sumatera diterjang banjir bandang yang bukan hanya merusak infrastruktur tetapi juga menelan korban jiwa. Hingga saat ini tercatat 642 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Cuaca yang tidak ramah untuk perkebunan membuat pelaku pasar memperkirakan produksi CPO bakal terganggu. Persepsi risiko ini biasanya langsung diterjemahkan pasar menjadi kekhawatiran pasokan menyusut. Ketika pasokan turun, permintaan tetap tinggi, dan harga pun cenderung naik. Efek domino seperti ini bukan barang baru di komoditas sawit.

Riset Panin Sekuritas juga ikut menyoroti risiko tersebut. Dalam laporannya, mereka menilai bencana di Sumatera dapat menjadi downside bagi ekonomi nasional dan berpotensi memukul kinerja sektor yang rentan cuaca seperti CPO dan batubara.

Di lantai bursa, pergerakan emiten sawit hari ini terlihat cukup cerah untuk sebagian pemain. Berikut lajunya pada perdagangan Rabu 3 Desember 2025:

  1. PT Andira Agro Tbk (ANDI) menguat 7,14 persen ke posisi Rp30
  2. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menguat 2,46 persen ke posisi Rp1.665
  3. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 1,96 persen ke posisi Rp7.800
  4. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) menguat 1,64 persen ke posisi Rp620
  5. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menguat 1,14 persen ke posisi Rp1.340
  6. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menguat 0,71 persen ke posisi Rp715
  7. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menguat 0,28 persen ke posisi Rp1.745
  8. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menguat 0,2 persen ke Rp4.910

BACA JUGA:Tiga Dekade Hutan Tapanuli Terkikis dan Kini Bencana Datang Bertamu

Namun tidak semua pemain menikmati pesta. Sejumlah emiten CPO masih memerah pada sesi siang ini

  1. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melemah 2,25 persen ke posisi Rp3.040
  2. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) melemah 2,2 persen ke posisi Rp885
  3. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) melemah 1,27 persen ke posisi Rp310
  4. PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) melemah 1,19 persen ke posisi Rp165
  5. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) melemah 0,61 persen ke posisi Rp1.630

Kenaikan harga CPO dunia dan cuaca buruk di kawasan produsen membuat pergerakan hari ini terasa seperti campuran antara peluang dan kecemasan. Pasar sawit tetap panas, meski latar belakangnya adalah bencana yang menimpa ribuan warga dan mengancam produktivitas perkebunan.

Kategori :