Negara dalam Negara? Said Didu & Rocky Gerung Kompak 'Serang' Bandara IMIP Morowali, Menhan Sjafrie Tuai Pujian!

Rabu 03-12-2025,17:00 WIB
Reporter : Reynaldi
Editor : T. Sucipto

POSTINGNEWS.ID --- Gelombang protes terhadap keberadaan bandara khusus di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) semakin membesar. Isu ini bukan lagi sekadar masalah administrasi perhubungan, melainkan telah bergeser menjadi perdebatan panas mengenai harga diri dan kedaulatan bangsa.

Dua tokoh kritis nasional, Said Didu dan Rocky Gerung, turut angkat bicara. Keduanya menyoroti fenomena "Anomali" yang sebelumnya diungkap oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.

Berikut adalah rangkuman kritik tajam dan analisis politik yang membuat telinga pemerintah panas dingin.

BACA JUGA:Isu 'Penyelundupan Nikel' & Migran Ilegal di Bandara IMIP Memanas! Pakar Hukum Tantang Nyali Presiden Prabowo

1. Said Didu: Praktik Sempurna Penyerahan SDA ke Asing

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, tidak menahan diri dalam melontarkan kritiknya. Melalui akun media sosial X, ia menyebut apa yang terjadi di IMIP adalah contoh nyata bagaimana negara "berlutut" pada kepentingan asing.

Said Didu menilai pemerintah seolah memfasilitasi penguasaan industri besar tanpa kontrol yang memadai.

"IMIP di Morowali adalah praktik sempurna ‘penyerahan’ Sumber Daya Alam ke Asing," tulis Said Didu dengan nada keras.

Baginya, pola bandara privat yang minim pengawasan negara ini adalah preseden buruk yang harus segera diakhiri agar tidak menjalar ke daerah lain yang kaya sumber daya alam.

BACA JUGA:Jokowi Ngaku Tak Meresmikan Bandara IMIP, PDIP: Lah Terus 10 Tahun Siapa yang Jaga?

2. Rocky Gerung: Puji Menhan, Soroti "Negara dalam Negara"

Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung memberikan respons yang tak kalah menarik. Ia memberikan pujian langka kepada pejabat pemerintah, yakni Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

Menurut Rocky, istilah "Anomali" dan kekhawatiran Sjafrie soal ketiadaan perangkat negara di dalam bandara adalah argumen yang sangat berkualitas dan berbobot.

"Itu betul-betul suatu kualitas argumen," ujar Rocky di kanal YouTube-nya.

Rocky sepakat bahwa isu ini harus didalami secara struktural. Pertanyaan mendasarnya adalah: Apakah kawasan industri tersebut sudah berubah menjadi "Negara di dalam Negara" di mana hukum nasional tidak lagi berlaku penuh? Jika benar, ini adalah ancaman serius bagi stabilitas nasional.

BACA JUGA:Selain Bermasalah, Penyelundupan Nikel Ilegal Diduga Terdapat di Kawasan IMIP

3. Akar Masalah: Bandara Tanpa "Mata & Telinga" Negara

Polemik ini meledak setelah Menhan Sjafrie melakukan inspeksi dan menemukan fakta bahwa bandara tersebut beroperasi tanpa kehadiran instansi vital seperti Bea Cukai, Imigrasi, atau aparat keamanan negara secara memadai.

Kategori :