POSTINGNEWS.ID --- Di tengah kesibukan yang serba cepat, waktu istirahat makan seringkali jadi korban. Banyak orang terbiasa menghabiskan isi piring dalam hitungan menit, bahkan detik, alias makan terburu-buru.
Kelihatannya sepele dan hemat waktu, tapi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja memberikan peringatan serius. Kebiasaan makan dengan kecepatan kilat ini ternyata menjadi biang kerok berbagai masalah pencernaan, mulai dari perut kembung hingga ancaman obesitas.
Kenapa makan cepat itu berbahaya? Simak 4 dampak buruknya bagi tubuhmu berikut ini!
BACA JUGA:Penderita Gerd Merapat! Nih 4 Minuman yang Bisa Jadi Pengganti Kopi, Lebih Aman di Lambung!
1. Lambung "Lembur" Paksa
Saat kamu makan ngebut, proses pengunyahan di mulut jadi tidak maksimal. Akibatnya, potongan makanan yang masuk ke perut masih terlalu besar dan kasar.
Kondisi ini memaksa lambung bekerja ekstra keras untuk menghancurkannya.
Efeknya: Muncul rasa tidak nyaman, nyeri ulu hati, hingga gangguan asam lambung. Lambung yang kelelahan akan protes lewat rasa sakit.
BACA JUGA:Penderita Gerd Wajib Tau, 7 Obat Asam Lambung yang Bisa Dibeli Bebas di Apotek
2. Otak Telat Mikir = Obesitas Mengintai
Ini alasan kenapa orang yang makan cepat cenderung lebih gemuk. Otak kita butuh waktu (sekitar 20 menit) untuk menerima sinyal "kenyang" dari perut.
Kalau kamu makan terlalu cepat, perutmu sebenarnya sudah penuh, tapi otak belum sadar. Akibatnya, kamu terus makan melebihi porsi yang seharusnya.
Bahaya Jangka Panjang: Kalori berlebih menumpuk jadi lemak, memicu obesitas, perlemakan hati, dan gangguan metabolisme.
BACA JUGA:Sering Dikira GERD, Padahal Tanda Serangan Jantung? Simak Penjelasannya
3. Menelan Angin (Aerophagia)
Pernah merasa perut begah dan sering sendawa habis makan cepat? Itu namanya Aerophagia. Saat makan tergesa-gesa, kamu tanpa sadar menelan udara dalam jumlah banyak bersamaan dengan makanan.
Udara yang terperangkap ini bikin perut terasa sesak, kembung, dan kram. Bagi penderita sindrom iritasi usus besar (IBS), kebiasaan ini bisa memperparah gejala seperti diare atau sembelit kronis.
BACA JUGA:Begini Cara Atasi GERD dan Maag Tanpa Obat, Ahli Harvard Beri Petunjuk Jelas!