POSTINGNEWS.ID — Pemerintah Filipina membantah tuduhan Senator Imee Marcos yang menyebut Presiden Ferdinand Marcos Jr. adalah pecandu narkoba selama bertahun-tahun.
Wakil Menteri Komunikasi Claire Castro menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan hanya pengalihan isu.
Menurut Castro, pernyataan Imee muncul saat penyelidikan besar terkait dugaan korupsi proyek pengendalian banjir tengah berlangsung.
Ia meminta Imee mendukung penyelidikan, bukan melindungi pihak yang berpotensi terseret kasus tersebut.
BACA JUGA:Guru Dipecat Karena Difitnah Pungli, LSM Yang Bikin Laporan Dihujat Netizen
“Senator Imee, saya harap Anda akan menjadi patriot…,” ujarnya mengutip The Guardian. Pemerintah menilai dugaan komisi besar dari perusahaan konstruksi menunjukkan adanya praktik korupsi akut di Kongres dan Senat.
Imee dalam pidato di hadapan massa menyebut kecanduan saudaranya bermula sejak Marcos Sr. berkuasa dan berlanjut hingga kini.
Ia menuding hal itu memengaruhi kemampuan Marcos Jr. memimpin negara dan menyebabkan “banjirnya korupsi”.
BACA JUGA:Makin Miskin Makin Disalahkan, Ini Alasan Ilmiah Kenapa Orang Miskin Sering Diinjak-injak
Imee juga menuduh istri dan anak-anak presiden sebagai pengguna narkoba. Ia mengakui hubungan dengan adiknya retak sejak Marcos Jr. menjabat pada 2022. Tuduhan ini memicu eskalasi ketegangan politik dalam keluarga Marcos.
Imee diketahui memiliki kedekatan politik dengan mantan Presiden Rodrigo Duterte, yang kini ditahan di Belanda setelah ditangkap oleh pengadilan internasional atas dugaan kejahatan kemanusiaan. Duterte membantah semua tuduhan itu.
Pemerintah Duterte dan sekutunya menyalahkan Marcos Jr. atas penahanan itu.
BACA JUGA:Putusan MK Batasi Hak Tanah 190 Tahun di IKN, Otorita Berharap Investor Tetap Tinggi
Wakil Presiden Sara Duterte menjadi pengkritik paling keras terhadap presiden, memperkuat dinamika konflik elite politik Filipina.
Castro juga menyoroti bahwa Imee tidak pernah mengkritik Duterte, yang pernah mengaku menggunakan fentanyl.