"Kalau selama ini yang hasil-hasil," lanjut Zakiah. Staf itu buru-buru menjawab, " Oh nggak..nggak," tukasnya.
+++++
"Jangan bilang nggak. Kejadian sama anaknya teman saya juga kemarin. Dua hari yang lalu dia tes positif. Lalu dia tes di dua tempat lain tahunya negatif. Itu kan error-nya kalian parah sekali. Itu mungkin karena dia nggak tahu. Nah saya yang nggak datang terus dikasih hasil tes gimana. Terus solusi atau pertanggungjawaban dari kalian apa?" cecar Zakiah.
Staf laki-laki itu mencoba memberikan jawaban. "Mungkin bisa ditarik lagi nantinya," jawab staf tersebut.
"Saya mau ditarik lagi sekarang, nggak nanti. Sekarang saya tunggu sampai di-clearkan lagi. Saya minta diproses sekarang. Saya nggak mau nunggu sampai nanti. Itu pertanggungjawaban kalian. Kalau nggak saya akan laporin ke Menteri Kesehatan. Tolong diproses sekarang," pinta Zakiah.
Staf tersebut tampak kebingungan. Dia langsung memalingkan wajahnya ke kiri dan meraih handphonenya.
Melihat video yang diposting oleh akun @P3nj3l4j4h_id tersebut, sejumlah netizen geram.
+++++
"Weew. Blm ditest PCR tapi dah dapat hasil, + pula. Pertanyaannya, apakah hasil tes tsb jg lgsg terupdate ke database pusat? Kalo iya, dan kalo kejadian ini gak cuma sekali, bisa kebayang gak, berapa hasil test false positive yg masuk ke database dan menyumbang jumlah + copid," cuit @ahkhoazmi.
Mereka terlihat sangat jengkel. Bahkan, tidak sedikit yang mencurigai adanya dugaan permainan.
"bumame? coba ditracing ke atas....milik grup siapa ya? itu cs pura2 baca doang, dalam hatinya "anjr*t gobl*k banget nih tukang bikin laporan, ketahuan deh klo ada permainan...gue harus jawab apa nih? tulis @RoyWira3.
Beberapa warganet juga mempertanyakan hasil yang sudah muncul di aplikasi PeduliLindungi.