Dari pengamatan awal polisi, menu mi goreng memang terlihat mencurigakan.
“Untuk pagi hari ini menunya mi goreng, telur goreng dadar, sayur capcai wortel, dan buah stroberi. (Mi goreng) ada yang agak pucat warnanya, ada yang cokelat. Kita sempat mencium juga, mi yang agak kering tidak bau, tapi yang lembek itu bau,” kata AKP Wayan.
Kondisi ini memperkuat dugaan sementara bahwa keracunan berasal dari makanan utama yang didistribusikan massal, meski kepastian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
BACA JUGA:Begini Cara BGN Verifikasi Dapur MBG, Meski Nyatanya Banyak yang Fiktif
Publik Resah, Evaluasi Program Mendesak
Kasus ini kembali memicu keresahan publik terhadap penyelenggaraan program MBG. Banyak pihak menilai pengawasan di dapur penyedia makanan massal perlu diperketat agar kasus serupa tidak terus berulang.
Apalagi, sejumlah kasus sebelumnya juga menunjukkan pola serupa: makanan basi atau tidak layak konsumsi yang lolos distribusi ke sekolah-sekolah.
BACA JUGA:Begini Cara BGN Verifikasi Dapur MBG, Meski Nyatanya Banyak yang Fiktif
Kesimpulan
Keracunan 20 siswa SDN 01 Gedong Pasar Rebo menjadi alarm serius bagi pemerintah dan pihak penyelenggara MBG. Polisi kini tengah menyelidiki jalur distribusi makanan, memeriksa saksi, serta menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan.
Dengan maraknya kasus serupa, publik berharap evaluasi besar-besaran segera dilakukan agar program MBG benar-benar memberikan manfaat gizi bagi siswa, bukan justru menimbulkan ancaman kesehatan.