Strategi pencarian juga diperkuat dengan pemasangan umpan berupa ayam dan domba.
Harapannya, predator itu keluar dari persembunyiannya untuk memangsa.
Namun hingga kini, tidak ada tanda-tanda umpan disentuh.
Petugas pun menyiapkan kandang jebak portable yang bisa dipasang di medan sulit.
“Hewan ini juga jago keluar masuk semak-semak, jadi sulit dideteksi petugas,” paparnya.
Selain itu, tim yang terlibat terdiri dari penembak jitu, penembak bius, hingga dokter hewan.
Namun jumlah personel sengaja dikurangi agar hewan tersebut tidak merasa terancam.
“Tiga tim dengan perannya masing-masing tetap bertugas, cuma jumlahnya saja kami perkecil supaya lebih efektif. Macan tutul juga supaya tidak merasa terancam,” tuturnya.
Macan tutul ini sebenarnya bukan koleksi tetap dari kebun binatang tersebut.
Sebelumnya, hewan ini sempat terperangkap di kantor desa di Kabupaten Kuningan.
Satwa liar itu dibawa ke Lembang Park & Zoo hanya untuk menjalani observasi tiga hari sebelum dilepasliarkan.
Sayangnya, kondisi stres akibat lingkungan baru membuat hewan ini kabur lebih dulu.
BACA JUGA:Perlu Tahu! 3 Makanan Pokok Harian ini Punya Kadar Gula Tinggi: Memicu Cepat Lapar Lagi?
Rencana awalnya, setelah masa observasi selesai, macan tutul itu akan dilepaskan kembali ke habitatnya di Gunung Ciremai.