POSTINGNEWS.ID – Tidak semua beras yang terlihat putih bersih dan mengilap bisa langsung dikatakan berkualitas.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya peredaran beras oplosan, Pakar Teknologi Industri Pertanian dari IPB University, Prof Dr Ir Tajuddin Bantacut, MS, membagikan tips mengenali ciri-ciri beras oplosan yang bisa dideteksi secara kasat mata.
Prof Tajuddin menegaskan pentingnya masyarakat memiliki pengetahuan dasar dalam membedakan beras asli dan beras yang dicampur bahan lain atau telah melalui proses manipulasi mutu.
“Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya — baik dari segi warna, bau (aroma), tekstur, maupun bentuk butiran — maka dapat dicurigai sebagai beras yang telah dioplos. Oplosan ini bisa berarti kerusakan mutu atau adanya bahan asing yang sengaja ditambahkan,” ujar Prof Tajuddin dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Satgas Pangan Polda Metro Selidiki Kasus Dugaan Mafia Beras, 4 Perusahaan Dimintai Keterangan
Berikut 7 Ciri Beras Oplosan yang Perlu Diwaspadai Masyarakat:
1. Warna Butiran Tidak Seragam
Beras oplosan biasanya terdiri dari campuran berbagai jenis atau kualitas beras. Hal ini menyebabkan warnanya tidak seragam — ada yang putih cerah, kekuningan, bahkan agak buram atau abu-abu.
2. Ukuran dan Bentuk Tidak Konsisten
Dalam satu genggam beras, bisa ditemukan butiran kecil, patah, dan besar secara acak. Ini menandakan beras berasal dari sumber yang berbeda dan tidak melewati proses penyortiran yang baik.
3. Nasi Terasa Lembek atau Mudah Hancur Setelah Dimasak
Salah satu tanda umum dari beras oplosan adalah tekstur nasi yang tidak normal. Setelah dimasak, nasi bisa terasa terlalu lembek, basah, atau tidak pulen seperti biasa.
4. Aroma Beras Aneh atau Tidak Alami
Bau menyengat, asam, atau bahkan berbau kimia dapat menjadi pertanda adanya bahan tambahan atau bahwa beras sudah disimpan terlalu lama.
5. Mengandung Zat Asing atau Serbuk Mengilat
Beberapa oknum produsen beras nakal menambahkan zat pemutih, pengawet, atau bahan kimia untuk memperbaiki tampilan beras yang sudah rusak. Zat ini bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus menerus.
6. Terdapat Partikel Mengambang Saat Dicuci
Saat beras dibilas, waspadai jika ada serpihan kecil, zat warna, atau benda asing lain yang mengapung. Ini menandakan ada campuran tidak alami dalam beras tersebut.
7. Dijual Tanpa Label dan dari Sumber Tidak Jelas
Hindari membeli beras curah tanpa kemasan resmi, tanpa label produsen, atau yang tidak diketahui asal-usulnya. Beras seperti ini lebih rentan menjadi target manipulasi atau oplosan.
BACA JUGA:Ini Desa Wisata Terbaik di Dunia, Berasal dari Indonesia Lho!
Jenis-Jenis Beras Oplosan yang Beredar di Masyarakat
Prof Tajuddin menjelaskan bahwa terdapat beberapa kategori beras yang kerap dikaitkan dengan praktik oplosan:
Beras Campuran dengan Bahan Lain (Misalnya Jagung)