POSTINGNEWS.ID - Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah, kamu perlu memahami bermaknanya perayaan ini dalam Islam. Selain itu, kamu juga harus mengetahui bagaimana sejarah hari besar ini serta bagaimana perayaannya di Indonesia. Simak penjelasannya berikut ini.
Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah merupakan momentum besar bagi umat muslim di seluruh dunia. Perayaan ini menjadi pertanda dimulainya tahun baru dalam kalender Islam, serta menjadi awal perjalanan yang baru. Untuk semakin mendalami perayaan tahun baru Islam ini, kamu perlu mengetahui makna, sejarah, dan perayaannya. Mengacu pada kalender Islam Hijriyah yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, pergantian Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah ini jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Dengan demikian, malam pergantian tahun Hijriyah dimulai sejak masuk waktu maghrib, Kamis 26 Juni 2025. BACA JUGA:Buktikan Khasiat Jahe Emprit, Si Kecil Hot yang Kaya Manfaat Kesehatan Sebagai salah satu momen terpenting dalam agama Islam, Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah memiliki makna, sejarah, dan perayaannya bagi umat islam. Yuk, simak penjelasannya! Makna Tahun Baru Hijriyah Dalam Islam Melansir dari Kementerian Agama RI, tujuan peringatan tahun baru hijriyah agar umat Islam dapat mengambil i’tibar atau pelajaran dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. I’tibar yang dapat diambil diantaranya pelajaran secara tekstual dan kontekstual atau maknawi. Secara tekstual, peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad mengandung makna bahwa umat Islam dapat melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain dengan bantuan Allah SWT. Umat Islam dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini bahwa kita dapat berhijrah secara fisik untuk mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradaban. Nabi Muhammad memberi contoh bahwa umat Islam dapat memperluas kemampuan dan keterampilannya dengan berpindah ke berbagai tempat di dunia. Meskipun konteks hijrah sendiri menjadi pilihan, terdapat beberapa kondisi dimana umat muslim diwajibkan berhijrah loh. Kamu wajib untuk hijrah dalam makna "hijratun nafsiah" dan "hijratul amaliyah". Adapun makna yang dimaksud adalah:-
Perpindahan secara spiritual dan intelektual
Perpindahan dari kekufuran kepada keimanan dengan meningkatkan semangat dan kesungguhan dalam beribadah
Perpindahan dari kebodohan kepada peningkatan ilmu dengan mendatangi majelis-majelis ta'lim
Perpindahan dari kemiskinan kepada kecukupan secara ekonomi dengan kerja keras dan tawakal.