JAKARTA, PostingNews.id - Ternyata, sofa lawas alias yang sudah lama digunakan bisa meningkatkan risiko kanker. So, kamu harus waspada terhadap hal ini demi melindungi keluarga. Simak penjelasannya di bawah ini!
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa bahan kimia yang melapisi sofa dan membuatnya tahan api (flame retardants) diklaim dapat memicu kanker tiroid. Di Indonesia, kanker tiroid merupakan salah satu kanker terganas yang menyerang banyak orang, terutama perempuan. Melansir dari Alomedika, kanker tiroid merupakan kanker ganas terbanyak ke-5 pada populasi perempuan dengan jumlah kasus baru pada 2020 mencapai lebih dari 9.000 kasus atau 4,2% dari seluruh kasus baru kanker pada perempuan. BACA JUGA:Kamu Sering Capek Padahal Ga Ngapa-ngapain? Awas Kena Penyakit Ini! Total kasus baru kanker tiroid di Indonesia pada tahun 2020 mencapai lebih dari 13.100 kasus atau 3,3% dari seluruh kasus baru kanker. Insidensi kanker tiroid di Indonesia menempati urutan ke-13 setelah leukimia, kanker ovarium, dan kanker prostat. BACA JUGA:NGERI! Anak Sering Main Gadget Bisa Kena Brain Rot, Apa itu? Lantas, bagaimana sofa lama dapat meningkatkan risiko kanker? Yuk, simak penjelasannya berikut ini. Debu dan Bahan Kimia Penggunaan sofa keluaran lama atau dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko kanker akibat bahan yang melapisi sofa. BACA JUGA:Buktikan Khasiat Teh Jahe Setelah Santap Sate Kambing Kurban, Redakan Kolesterol Usai Iduladha Melansir dari Architectural Digest, penelitian yang baru diterbitkan di Environment International, menemukan bahan kimia tahan api yang melapisi sofa dapat meningkatkan risiko kanker. Para peneliti menganalisis sampel debu untuk menentukan bahwa sofa yang dibuat antara tahun 1975 sampai setidaknya tahun 2013 memiliki kecenderungan untuk mengandung debu karsinogenik. Dalam beberapa sampel debu yang dikumpulkan di lebih dari 20 rumah tangga yang tersedia untuk keempat periode pengukuran penelitian, beberapa bahan kimia tahan api ini ditemukan dalam konsentrasi besar. Tim peneliti melakukan perbandingan pada 70 pasien kanker tiroid dan 70 partisipan sehat. Kemudian para peneliti mengumpulkan sampel debu dari sofa dan perabot rumah tangga lain yang ada di rumah partisipan. Tercatat rumah partisipan rata-rata dihuni selama 11 tahun. Pengumpulan sampel debu ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Peneliti juga menganalisis sampel darah partisipan dan memfokuskan pengamatan pada penanda biologis untuk flame retardants yang disebut polybrominated diphenyl ethers (PBDE). PBDE paling sering digunakan pada furnitur rumah tangga, namun telah ditarik dari pasaran di tahun 2000-an karena terbukti beracun dan membahayakan manusia. "Nyatanya meski sudah tidak digunakan, PBDE masih bisa kami deteksi di sampel debu indoor yang kami kumpulkan karena masih banyak orang yang memakai produk seperti sofa atau TV yang dilapisi senyawa ini," ungkap salah satu peneliti, Heather M Stapleton. Peneliti juga menyebut ada dua jenis PBDE yang paling banyak dikaitkan dengan insiden kanker tiroid, yaitu decabromodiphenyl ether (BDE-209) dan tris(2-chloroethyl) phosphate (TCEP). Hal ini dibuktikan dari banyaknya jejak kedua bahan kimia tersebut di sampel debu yang mereka teliti pada rumah partisipan. Hasilnya, partisipan dengan temuan kadar BDE-209 lebih tinggi dalam sampel debu mereka, dilaporkan memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengidap kanker tiroid. Sedangkan partisipan dengan kadar TCEP tinggi pada sampel debu mereka, berpeluang empat kali lebih besar untuk memiliki tumor yang ukurannya lebih besar dan lebih agresif. Bahkan partisipan dengan kadar BDE-209 paling tinggi berpeluang 14 kali lebih besar untuk terserang kanker tiroid dibandingkan mereka yang terkena kanker yang sama akibat mutasi genetik. Wah, sangat menyeramkan ya. Tim peneliti meminta kita untuk berhati-hati dalam memilih produk furniture di rumah. Karena, para pakar meyakini bahwa kandungan bahan kimia berbahaya ini dapat menyebar di seluruh penjuru rumah dari waktu ke waktu. PDBE dapat berpindah atau menyebar lewat udara, bersarang pada debu yang ada di rumah, hingga menumpuk di tubuh manusia. Itulah penjelasan sofa lama dapat meningkatkan risiko kanker. Setelah memahami pembahasannya, lindungi keluarga dari serangan kanker ya!Sofa Lawas Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Peneliti Ungkap Penyebabnya
Senin 09-06-2025,11:13 WIB
Reporter : Arsitta
Editor : Andre Alkemangi
Kategori :
Terkait
Senin 09-06-2025,11:13 WIB
Sofa Lawas Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Peneliti Ungkap Penyebabnya
Kamis 23-11-2023,18:45 WIB
Ini 5 Bahan Alami untuk Membuat Miss V Kamu jadi Wangi
Kamis 10-08-2023,10:00 WIB
Kematian Dini Bisa Dicegah, Caranya Gampang: Cukup Jalan Kaki 4.000 Langkah per Hari!
Jumat 21-07-2023,09:00 WIB
Rasa Sembelit Bisa Berpengaruh Pada Penurunan Mental Manusia? Penelitian Terbaru Jelaskan Semuanya
Senin 15-05-2023,20:12 WIB
Tahukan Kamu? Lensa Kontak Mengandung Tingkat Bahan Kimia yang Bahaya, Bisa Jadi Penyebab Kanker!
Terpopuler
Minggu 31-08-2025,21:01 WIB
Menhan Ungkap Makna Tegas Peringatan Makar dari Prabowo saat Anarkisme Merajalela
Minggu 31-08-2025,19:27 WIB
Palembang Membara di Tengah Malam, Motoris Anarkis Bakar Gedung DPRD dan Pos Polisi
Minggu 31-08-2025,20:39 WIB
Golkar Depak Adies Kadir dari DPR Imbas Protes Masyarakat
Minggu 31-08-2025,20:17 WIB
Kapolri Kembali Tegaskan Tak Ada Negosiasi dengan Perusuh Jalanan
Senin 01-09-2025,11:18 WIB
Kota-kota di Indonesia yang Kembali Gelar Demo Hari Ini
Terkini
Senin 01-09-2025,15:03 WIB
Rumah Dijarah, Sri Mulyani Pilih Balas dengan Doa dan Etika
Senin 01-09-2025,14:32 WIB
Menkomdigi Ungkap Dana Besar Biayai Aksi Kerusuhan, Ada Jaringan Judi Online
Senin 01-09-2025,14:00 WIB
Anggota Brimob Pembunuh Affan Terancam Dipecat Tak Hormat, Unsur Pidana Mulai Diendus
Senin 01-09-2025,12:22 WIB
Penonaktifan Sahroni dkk Cuma Akal-akalan Partai, Pakar Bongkar Sandiwara NasDem, PAN, dan Golkar
Senin 01-09-2025,12:02 WIB