BACA JUGA:Hati-hati! Kebiasaan yang Dianggap Sepele Ini Bisa Bikin HP Cepat Rusak
Nyeri akibat saraf terjepit bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ketika saraf mengalami tekanan, sinyal saraf yang seharusnya mengalir dengan lancar dari otak ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Ini bisa menyebabkan berkurangnya fungsi otot, kelemahan, atau bahkan mati rasa di area yang dipersarafi oleh saraf tersebut.
Gejala-gejala ini sering kali diperburuk oleh gerakan atau posisi tertentu, dan mungkin berkurang dengan istirahat atau perubahan posisi.
BACA JUGA:Ini Hasil Grup AFF Tahun 2024, Indonesia Dipertemukan Lagi dengan Vietnam
2. Otot tegang
Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan otot leher tegang, yang pada akhirnya memicu nyeri di leher dan pundak.
Penyebab-penyebab ini bisa beragam, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Penggunaan otot leher yang berlebihan, seperti mengangkat beban berat atau melakukan gerakan berulang dapat menyebabkan otot menjadi tegang dan nyeri.
Selain itu, postur yang buruk saat duduk atau berdiri atau terlalu lama menunduk ketika bekerja di depan komputer atau menggunakan ponsel, memberikan tekanan berlebih pada otot leher.
Membaca dalam posisi berbaring tanpa dukungan yang tepat juga dapat menyebabkan otot leher menegang karena harus menahan posisi kepala dalam waktu yang lama.
Spasme atau kejang otot leher, yang dapat dipicu oleh stres, cedera, atau penggunaan otot yang berlebihan, sering kali menyebabkan rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba.
Posisi tidur yang kurang baik, seperti menggunakan bantal yang terlalu tinggi atau rendah atau tidur dengan leher dalam posisi yang salah, juga dapat menyebabkan ketegangan otot.
BACA JUGA:Benjolan di Bagian Belakang Kepala Mendadak Muncul? Ini 3 Faktornya
3. Adanya masalah pada persendian leher