ND mengaku bahwa alasan di balik tindakannya yang keji tersebut adalah karena adanya perasaan dendam yang mendalam terhadap ibu mertuanya.
Dendam inilah yang mendorong ND untuk menyewa pembunuh bayaran dan merencanakan tindakan keji tersebut.
"Saya memang ada dendam" ungkap ND, dikutip pada hari Kamis, 18 April 2024.
ND menyatakan bahwa selama dia menikah, ia merasa tidak pernah dianggap sebagai bagian dari keluarga sang suami.
BACA JUGA:Mau Wajah Awet Muda dan Terlihat Panjang Umur? Coba Rutin Makan 3 Buah Ini
Sejak awal pernikahan, ND merasa diperlakukan seolah-olah bukan bagian dari keluarga, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan perselisihan.
Hal inilah yang berkemungkinan untuk memperkuat perasaan dendam ND terhadap ibu mertuanya, sehingga ia sudah tidak bisa lagi menahan kebenciannya.
"Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak," ungkap ND.
ND mengungkapkan bahwa ia sering dituding menghalangi suaminya memberikan bantuan finansial (uang) kepada keluarga mertuanya.
BACA JUGA:Viral! Ada Kawin Kontrak di Cianjur, Biayanya Tembus Ratusan Juta
Selain itu, ia kerap dicela oleh keluarga suaminya karena dianggap memiliki gaya hidup mewah yang berlebihan.
Suaminya sendiri bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi pemerintah, yang tentunya dianggap turut berperan dalam memberikan dukungan finansial dalam keluarga.
Tuduhan-tuduhan tersebut memperburuk hubungan ND dengan keluarga suaminya, menimbulkan perasaan kesalahpahaman.
Hingga pada hari di depan salah satu ATM di Kendari pada hari Minggu, 7 April, pukul 08.00 Wita, ND menyusun rencana kejinya.
Usai menyusun rencana sebelumnya, ND dan mertuanya melakukan pembelanjaan di Pasar Anduonohu, untuk membeli bawang.