Menerima terus-menerus perlakuan marah dapat menyebabkan anak mengalami masalah mental dan perilaku di masa dewasa, seperti meningkatnya tingkat agresivitas.
Anak juga mungkin berpikir bahwa merespons dengan kemarahan atau ucapan kasar adalah hal yang wajar ketika menghadapi masalah.
3. Sulit bersosialisasi
BACA JUGA:Astra International Buka Lowongan Kerja untuk S1 dan S2, Fresh Graduate Juga Bisa Lamar!
Efek dari seringnya dimarahi dapat menyebabkan anak kesulitan dalam bergaul atau bersosialisasi tanpa disadari.
Anak yang sering dimarahi mungkin akan menghindari interaksi sosial atau pertemanan, karena mereka takut mendapat celaan atau hinaan dari teman-temannya.
4. Kecerdasan dan kreativitas anak akan menurun
Paparan berulang terhadap bentakan dan kekerasan juga dapat mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan dan kreativitas anak.
BACA JUGA:Kiky Saputri Menangis Alami Keguguran, Ternyata Ini Penyebabnya
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gangguan pada kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi dan membentuk sinapsis, yang diperlukan dalam proses berpikir kritis dan pencarian solusi atas masalah.
Dampaknya, anak mungkin akan dianggap kurang mampu dalam menangani permasalahan secara cerdas.
5. Mengalami depresi dan gangguan mental
Selain rasa takut, anak mungkin merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan terluka secara emosional ketika sering dimarahi atau dibentak oleh orang tuanya.
BACA JUGA:Pendaftaran KIP Kuliah 2024 Jalur SNBT Segera Dibuka, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
Tentunya hal tersebut dapat memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan mental anak dimasa yang akan datang, anak mungkin bisa saja mengalami depresi atau gangguan mental.
6. Tidak percaya diri