JAKARTA, POSTINGNEWS.ID Cuaca ekstrem panas ''mendidih'' tengah melanda di sebagian wilayah Indonesia akhir-akhir ini.
Tak seperti musim kemarau pada umumnya, kali ini terasa lebih kering dan menyengat di kulit.
Terkait fenomena tersebut, Badan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait penyebab dan analisisnya.
BACA JUGA:Pameran GIIAS Semarang 2023: Total 30 Merek dari Berbagai Lini Industri Otomotif Turut Ambil Bagian!
Berdasarkan info terakhir BMKG per 10 Oktober 2023, hampir seluruh wilayah pulau Jawa hingga saat ini belum mengalami hujan atau mengalami hari tanpa hujan ekstrem panjang, lebih dari 60 hari.
Sebagian besar wilayah Sulawesi mengalami hari tanpa hujan kategori panjang sekitar 21-30 hari dan ekstrem panjang.
Sementara sebagian besar wilayah di selatan Sumatra mengalami hari tanpa hujan sangat panjang yaitu 31-60 hari.
Mengutip akun Instagram resmi BMKG suhu maksimum harian di Indonesia berkisar 35 sampai 39 derajat Celcius.
BACA JUGA:CATAT 5 Sifat Buruk Wanita yang Harus Dihindari Sebelum Menikah, Jangan Salah Pilih Jodoh!
"Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini,
sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," tulis BMKG dalam keterangan yang dilansir laman resminya.
Beberapa Faktor Penyebab Cuaca Panas di Indonesia
1. Minimnya Tingkat Pertumbuhan Awan Pada Siang Hari
BMKG menjelaskan, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia saat ini didominasi kondisi cuaca yang cerah dengan tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari yang sangat minim.