Kondisi ini menyebabkan suhu di siang hari terasa sangat terik.
2. Pengaruh Penyinaran Matahari Yang Relatif Lebih Intens
Kemudian, BMKG juga menerangkan bahwa posisi semu Matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator.
Kondisi ini menyebabkan sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator mendapatkan intensitas penyinaran Matahari yang lebih dibanding wilayah lainnya.
BACA JUGA:Kejamnya Seorang Suami Lakukan KDRT ke Istrinya yang Sedang Hamil: 'Diusir Sampai Keguguran!'
3. Faktor Lainnya Berdampak Terhadap Kondisi Suhu Terik
BMKG menyebutkan bahwa kondisi-kondisi tersebut di atas tidak berdiri sendiri dalam mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi.
Ada faktor-faktor lainnya yang berdampak pada kondisi cuaca panas.
BMKG ikut menyampaikan bahwa kondisi fenomena panas 'mendidih' ini diprediksikan masih dapat berlangsung dalam periode Oktober 2023.
BACA JUGA:Ustaz Syam Elmarusy Minta Para Suami Jangan Ngaku Bujangan Padahal Sudah Beristri: Bisa Jatuh Talak!
World Meteorological Organization (WMO) mencatat bahwa tahun 2023 menjadi tahun dengan penuh rekor temperatur.
Di antaranya yaitu sepanjang Juni-Agustus menjadi 3 bulan terpanas sepanjang sejarah serta gelombang panas (heatwave) terjadi di banyak tempat secara bersamaan.