JAKARTA, POSTINGNEWS.ID Korban asli dari The Glory ditemukan meninggal dunia setelah melakukan hal yang ekstrem dan dikomentari banyak netizen korea (K-Netz).
Sebelumnya, The Glory yang ditayangkan melalui Netflix yang diperankan oleh selebritis Korea seperti Song Hye Kyo, Lim Ji Yeon, dan Lee Do Hyun yang sebenarnya adalah kisah nyata.
Youtuber Pyo Ye Rim (27) yang mengaku menjadi korban kekerasan di sekolah selama 12 tahun yang diangkat dalam The Glory, meninggal karena hal yang ekstrem.
BACA JUGA:Penyaluran Bansos Beras 10Kg Gratis dari Pemerintah, Begini Cara Klaimnya!
Pada pukul 12.57 waktu Korea, kepolisian menerima laporan bahwa ada seorang wanita yang terjatuh ke Seongjigok Reservoir.
Setelah dilakukan pencarian, polisi dan pemadam kebakaran menemukan wanita tersebut sekitar pukul 16.20 saat mencari di bawah air dari lokasi lompatan dan langsung membawanya ke rumah sakit namun dia mengalami serangan jantung.
Setelah dicari identitas dari wanita tersebut, pihak berwajib lalu memastikan bahwa dia adalah Pyo Ye rim.
Pyo Ye Rim sempat menjadi topik hangat di Korea Selatan karena memutuskan untuk speak up atas pembulian yang ia alami selama masa sekolah di Uiryeong, provinsi Gyeongsang Selatan.
BACA JUGA:PP Muhammadiyah Desak PBB Ambil Langkah Tegas Demi Hentikan Perang Hamas-Israel!
Sebelumnya juga, Pyo Ye Rim memposting video di saluran YouTube-nya dengan judul, "Saya ingin merasa nyaman sekarang", yang menyiratkan pilihan ekstrem untuk bunuh diri.
Pada April lalu, dia mencoba mengambil keputusan ekstrem sambil mengeluh tentang penderitaan mental yang disebabkan oleh penyerangan kedua pada bulan Agustus.
Dia mengumumkan bahwa dia telah dituntut karena pencemaran nama baik berdasarkan fakta dimana dia adalah korban dari bully.
Tindakan bully yang diterima Pyo Ye Rim terbilang sangat keji, dia sangat sering mendapat serangan fisik seperti dipukul, ditendang dan pelaku juga memasukkan paku payung ke dalam sepatu Pyo Ye Rim.
BACA JUGA:Kecaman Keras Erdogan ke AS Gegara Kerahkan Kapal Perang di Jalur Gaza: 'Sebabkan Pembantaian!'
Banyak netizen geram dan ikut merasa sedih atas apa yang telah dialami Yerim, apalagi dirinya tidak pernah mendapat pembelaan dari pihak sekolah karena para guru justru terkesan membiarkan tindakan tersebut.