Harga Batu Bara Mencapai Puncak Tertinggi dalam Tiga Bulan dari Dampak Kenaikan Minyak dan Faktor Eksternal
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Harga batu bara telah melonjak selama empat hari perdagangan berturut-turut, mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Kenaikan ini sejalan dengan harga minyak mentah yang melewati US$90 per barel karena pemangkasan produksi Arab Saudi.
Pada hari Selasa, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup pada US$ 166,35 per ton, naik 4,29%.
Kenaikan harga batu bara ini dipicu oleh kenaikan harga minyak akibat pemangkasan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari oleh Arab Saudi hingga akhir tahun.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Anjlok, Investor Khawatir Dengan Ekonomi Tiongkok Saat Ini
Harga minyak dan batu bara saling memengaruhi karena keduanya merupakan sumber energi.
Namun, pergerakan harga batu bara juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti permintaan Tiongkok yang turun, peningkatan perdagangan batubara dunia melalui laut, dan ketersediaan pasokan batu bara di berbagai negara, seperti India.
Di Eropa, masalah energi juga mendukung kenaikan harga batu bara karena pemutusan pasokan gas dari Rusia menyebabkan keterbatasan pasokan energi.
Komisi Eropa telah mengusulkan skema pembelian gas bersama Uni Eropa menjadi permanen untuk mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:Pemerintah Utang Ratusan Miliar ke Pengusaha Gegara Minyak Goreng
Secara keseluruhan, harga batu bara saat ini mengalami kenaikan yang signifikan karena berbagai faktor eksternal yang memengaruhi pasar energi global.