JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ia masih belum mendapatkan informasi terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Jakarta, pada Kamis (31/8/2023).
Rencana penghapusan BBM Pertalite ini berkaitan dengan Program Langit Biru yang telah dijalankan oleh Pertamina sejak dua tahun lalu.
Program ini bertujuan untuk secara bertahap meningkatkan oktan bahan bakar minyak (BBM) yang dihasilkan.
BACA JUGA:BMKG: Info Prakiraan Cuaca di Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Jumat 1 September 2023
Tahap pertama dari program ini melibatkan penghapusan BBM RON 88 atau yang dikenal sebagai Premium, sehingga BBM subsidi ditingkatkan kualitasnya dari Premium ke BBM RON 90 atau Pertalite.
Pada tahap kedua, Pertamina berencana untuk meningkatkan kualitas BBM subsidi dari Pertalite menjadi BBM RON 92 atau Pertamax.
Jika rencana ini mendapat persetujuan dari pemerintah, maka Pertalite akan digantikan oleh Pertamax Green 92.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan rencana ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (30/8/2023).
BACA JUGA:Bagnaia Mulai Merasa Tekanan Soal Gelar MotoGP 2022
Nicke menyatakan bahwa rencana Program Langit Biru tahap kedua ini merupakan hasil dari kajian internal Pertamina dan belum ada keputusan resmi dari pemerintah.
Rencana ini akan diajukan dan dibahas lebih lanjut.
Pertamax Green 92 adalah BBM yang dihasilkan dari campuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7, sehingga oktan BBM ini naik dari 90 menjadi 92.
Selain itu, Pertamax Green 95 juga menjadi bagian dari rencana ini, dengan campuran Pertamax dan 5 persen etanol atau E5 pada tahun 2023, dan akan meningkat menjadi 8 persen etanol atau E8 pada tahun 2024.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Sebut Manuver Politik Muhaimin 'Biasa Saja'