JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pesan peringatan mengenai polusi udara di Jakarta dan kaitannya dengan infeksi amuba telah tersebar di grup WhatsApp.
Pesan ini mengingatkan tentang kondisi udara yang kotor di Jakarta, yang diduga dapat memicu infeksi bakteri melalui makanan dan minuman yang kurang bersih, serta mengaitkannya dengan peningkatan kasus infeksi amuba yang mengganggu perut.
Dalam pesan tersebut, diklaim bahwa udara yang sangat tercemar di Jakarta telah menyebabkan banyak orang terinfeksi bakteri dan merujuk pada orang yang harus memakai masker lagi.
Pesan ini juga mengklaim bahwa RS (rumah sakit) penuh dengan pasien yang mengalami gejala seperti perut melilit, lemas, dan sakit badan yang parah.
BACA JUGA:Kembali Diberlakukan, Aturan Ganjil Genap di Wilayah DKI Jakarta Hari Ini Senin 28 Agustus 2023
Namun, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, membantah klaim tersebut dengan tegas.
Menurutnya, udara Jakarta tidak mengandung amuba.
Ia menyatakan bahwa klaim semacam itu hanya menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, memberikan penjelasan mengenai infeksi amuba.
Ia menyebutkan bahwa penyakit ini merupakan jenis penyakit gastrointensial yang muncul ketika parasit memasuki usus.
Ngabila menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyakit ini.
Ngabila juga menjelaskan bahwa polusi udara dapat menyebabkan dampak kesehatan lainnya, seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), asma akut, bronkitis akut, pneumonia, jerawat, dan alergi kulit.
BACA JUGA:Tips Atasi Anak Demam Tanpa Obat Sirup dari dr Risky Vitria Prasetyo
Ia memberikan saran kepada masyarakat untuk melindungi diri dari dampak polusi udara dengan menghindari aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker medis, menjalani imunisasi rutin anak, mempertimbangkan penggunaan penjernih udara, serta menambah asupan vitamin C dan D3.