JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Rumah Sakit Sentosa, yang terletak di Bogor, Jawa Barat, tengah menghadapi skandal serius akibat kasus bayi tertukar.
Sejumlah lima bidan dan perawat dari rumah sakit tersebut telah dinonaktifkan setelah fakta-fakta mengenai peristiwa tersebut terungkap.
Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako, memberikan keterangan resmi mengenai tindakan ini.
Menurut Gregg Djako, pihak rumah sakit telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan lima bidan dan perawat yang terlibat dalam kasus bayi tertukar.
Penonaktifan tersebut dilakukan setelah penyidik Unit Reskrim Polres Bogor selesai memeriksa tujuh saksi yang terlibat dalam peristiwa pertukaran gelang bayi dari Siti Maulia (37).
"Awalnya terdapat 15 orang yang berpotensi untuk disanksi, namun kami harus mempertimbangkan sejauh mana peran masing-masing individu dalam kasus ini," ujar Gregg Djako dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Minggu, 20 Agustus 2023.
Gregg Djako mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi individu yang paling bertanggung jawab atas kelalaian yang terjadi.
"Dari kelompok tersebut, kami telah mengambil langkah untuk memberlakukan sanksi kepada 10 orang. Sementara itu, lima bidan dan perawat dinonaktifkan atau diberhentikan dari tugas mereka," jelasnya.
BACA JUGA:Pengakuan Aneh Seorang Emak-emak: 'Saya Lebih Suka Nonton Netflix, Menyesal Punya Bayi!'
Bidan dan perawat yang mendapatkan sanksi telah dialihkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu, dan mereka tidak diizinkan terlibat dalam proses persalinan.
"Langkah ini kami ambil sebagai tindakan proaktif untuk memastikan keselamatan dan kualitas pelayanan ke depannya," tambah Gregg Djako.
Sebelumnya, Unit Reskrim Polres Bogor telah melakukan pemeriksaan terhadap bidan dan perawat di RS Sentosa.
Mereka diperiksa sebagai saksi yang terlibat dalam proses persalinan atau kelahiran bayi warga Bogor bernama Siti Maulia yang akhirnya tertukar identitasnya.