Penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa waktu terakhir, industri fintech di Indonesia mengalami guncangan akibat kasus gagal bayar imbal hasil bagi investor yang memberikan pinjaman pada tiga perusahaan pinjol, yaitu Investree, Tanifund, dan iGrow.
Tingkat kredit macet dalam beberapa perusahaan ini dianggap menjadi penyebab utama masalah ini.
BACA JUGA:Capai Rp 13,8 Triliun! OJK Sebut Penggunaan Pinjaman Online di Jawa Barat Tertinggi di Indonesia
Agusman menanggapi dengan mengatakan bahwa masyarakat harus memahami risiko-risiko tersebut sebelum terlibat sebagai lender dalam platform pinjol.
Melalui kasus-kasus ini, terlihat bahwa pemahaman masyarakat tentang pinjaman online masih perlu ditingkatkan.
Juga, perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam industri fintech, terutama dalam hal melindungi konsumen dan mengendalikan risiko.
Diperlukan pendekatan yang lebih teliti dan edukasi yang lebih luas agar masyarakat dapat mengambil keputusan yang bijak terkait pinjaman online dan inovasi keuangan digital lainnya.