Diduga Terkena Rabies! Bocah 5 Tahun Meninggal Setelah Digigit Anjing Peliharaan di Bali

Jumat 16-06-2023,21:32 WIB
Reporter : Nur Hana Putri Nabila
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Seorang bocah perempuan berusia 5 tahun meninggal dunia setelah digigit oleh anjing peliharaannya di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Setelah digigit, bocah tersebut segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Video yang menampilkan bocah tersebut saat dirawat di rumah sakit viral dan tersebar luas di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @kadeksusiani2481, terlihat bocah perempuan tersebut dalam keadaan ketakutan dan mengalami kejang-kejang saat diberi air minum. Dokter dan kedua orang tuanya mengawasinya dengan cemas.

Dilaporkan oleh Kompas, bocah perempuan tersebut akhirnya meninggal dunia pada Minggu (11/6/2023) setelah menjalani perawatan medis.

BACA JUGA: Gara-Gara Rasis, Valencia Kehilangan Sponsor Jersey
 

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Buleleng, Sucipto, mengungkapkan bahwa sebelumnya korban telah digigit oleh anjing peliharaannya dan menunjukkan gejala penyakit rabies.

Sucipto menjelaskan bahwa korban awalnya dibawa ke RSUD Tangguwisia dan kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng pada Minggu (11/6/2023). Korban mengeluhkan kesulitan minum air, nyeri, gelisah, dan takut angin sejak Sabtu (10/6/2023).

"Pasien memiliki riwayat digigit oleh anjing kecil peliharaannya sekitar sebulan yang lalu di lengan kiri, yang menyebabkan luka gores. Pada saat itu, lukanya hanya dicuci dengan sabun dan air," jelas Sucipto pada Selasa (13/6/2023).

Anjing yang menggigit korban tersebut kemudian langsung dibunuh oleh orang tua korban dan dikuburkan. Terungkap pula bahwa anjing peliharaan tersebut belum divaksinasi.

BACA JUGA: Perkuat Lini Belakang, Barca Ingin Datangkan Gelandang Ini
 

Orang tua korban awalnya menganggap bahwa luka gigitan tersebut tidak berbahaya, dan kejadian tersebut tidak dilaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat. Akibatnya, korban tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

Namun, pada Sabtu lalu, korban mulai menunjukkan gejala yang mengindikasikan penyakit rabies. Setelah dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

Pihak berwenang merasa prihatin dengan kasus kematian akibat rabies yang terulang di masyarakat.

Meskipun pemerintah telah memberikan himbauan dan informasi yang luas agar masyarakat memahami dan menghindari rabies, masih banyak yang mengabaikan bahaya tersebut.

Pihak berwenang meminta agar masyarakat yang digigit anjing segera melaporkannya ke pusat layanan kesehatan yang telah disiapkan sebagai pusat rabies, untuk mendapatkan perawatan dan vaksin anti rabies.

BACA JUGA: Semakin Dekat, Kovacic akan Berseragam Man City
 

"Diskes dan seluruh jajaran kesehatan hingga tingkat Puskesmas telah menyiapkan vaksinasi disemua pusat rabies. Namun, masyarakat masih meremehkan bahaya rabies, sehingga terjadi kasus seperti ini," ungkap Sucipto.

Kategori :