JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Eks Komisaris Ancol, Geisz Chalifah, ikut berkomentar soal pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, tentang pekerja lokal.
Luhut sebelumnya mengaku lebih memilih mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk membangun IKN di Penajam Paser, Kalimantan Timur, dengan alasan kualitas.
Geisz pun menyinggung pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang dilakukan di masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Geisz menyebut, semua pekerja yang menggarap JIS adalah kuli lokal. Padahal, pembangunan stadium itu disebut-sebut sebagai pekerjaan infrastruktur paling rumit di dunia.
Namun, kata Geisz, Anies tetap mempercayakan proses pembangunannya kepada pekerja lokal.
BACA JUGA:Mario Dandy Keciduk Senyum-senyum Saat Sidang, Netizen: 'Dia Piskopat'
"Lalu kita menengok kebelakang ketika pembangunan Stadion Paling Rumit di dunia saat mengangkat Atap. Apa kata Anies Baswedan. Simak videonya," cuit Geisz melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Jumat, 16 Juni 2023.
Menyertai cuitannya, Geisz mengunggah sebuah video berisi pernyataan Anies Baswedan tentang JIS.
Dalam video tersebut, Anies mengaku bahwa pembangunan JIS yang merupakan infrastruktur paling rumit dikerjakan oleh warga Indonesia secara keseluruhan.
"Stadion itu memecahkan rekor dunia karena infrastruktur yang dibangun adalah salah satu infrastruktur paling rumit yang pernah dikerjakan," ucap Anies di video.
Mantan menteri pendidikan itu juga mengungkapkan, JIS didirikan dengan atap yang memiliki berat 36 ribu ton.
BACA JUGA:Bukan Isu Belaka, Eks Rektor Ibnu Chaldun Bongkar 6 Modus Penjegalan Anies Baswedan
Hal itu, kata Anies, menjadikan JIS sebagai proyek yang patut dipelajari oleh program National Geographics Megastructures.
"Dan siapa yang membangun? Semua anak-anak yang dilahirkan oleh anak-anak ibu Indonesia, yang didik di Tanah Indonesia, yang bersekolah di Indonesia. Tidak menggunakan tenaga dari luar, tenaga kita, mereka sama hebatnya. Dunia mempesona dengan hasil kerja anak-anak Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Luhut mengaku terpaksa merekrut pekerja asing untuk pembangunan infrastruktur IKN demi mendapatkan kualitas yang baik.