JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, menilai bahwa upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, bukanlah isu belaka.
Dia lantas membeberkan terdapat enam modus yang bakal digunakan untuk mencegat langkah Anies di Pilpres 2024 nanti.
"Penjegalan Anies bukan isapan jempol tapi nyata dilakukan secara langsung atau tidak langsung dgn 6 modus," ungkap Musni Umar di akun Twitternya, dikutip Kamis, 15 Juni 2023.
BACA JUGA:Formula E 'Sepi' Sponsor Meski Sudah Minim Nuansa Politis, Kata Politisi PKS
Pertama, kata Musni, adalah dengan membangun citra buruk tentang Anies Baswedan melalui spanduk-spanduk yang dipasang di daerah yang dia sambangi.
"1) Sebar spanduk dengan isu sangat negatif untuk menjelekkan Anies di setiap daerah yang dikunjungi," katanya.
Kedua, lanjut Musni, menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta ini secara besar-besaran dengan tuduhan yang tidak pernah ia perbuat.
"Serang Anies secara masif di media sosial dgn isu yg amat tidak beretika karena tdk pernah dilakukan," bebernya.
BACA JUGA:Dulu Ngebet Jadi Cawapres Anies, Novel Bamukmin Kini Siap Dukung Ganjar!
Modus ketiga, yakni dengan menggoda tiga partai politik pengusung Anies agar mencabut dukungan darinya.
Dia melanjutkan, "PK Partai Demokrat ke MA, memasukkan AHY kandidat Wapres Ganjar dan rekonsiliasi dadakan antara PDIP dgn Demokrat setelah 19 tahun Ibu Mega & Pak SBY tdk bersapa."
Kelima, Musni menyebut dengan mengintervensi lembaga survei agar hasil elektabilitasnya selalu rendah. Ini bertujuan melemahkan sosok Anies Baswedan.
Modus terakhir, dia menduga dengan memberikan tekanan kepada NasDem melalui penetapan Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny G Plate, dan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (YSL), sebagai tersangka.
BACA JUGA:Mario Dandy Keciduk Senyum-senyum Saat Sidang, Netizen: 'Dia Piskopat'
"Menekan NasDem dengan mentersangkakan Johny Plate dan berita terakhir YSL," tandas Musni Umar.