JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pabrik galangan kapal selam Korea Selatan, Hanwha Ocean dikabarkan menagih komitmen Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera memastikan kelanjutan proyek pengadaan tiga kapal selam kelas Chang Bogo gelombang kedua.
Hanwha Ocean mengungkapkan bahwa hingga saat ini mereka belum menerima pembayaran dari pemerintah Indonesia untuk proyek gelombang kedua tersebut.
Hal itu disebabkan karena belum adanya surat kredit (letter of credit/LC) yang ditandatangani oleh Prabowo.
Proyek kapal selam gelombang kedua ini direncanakan akan dibangun di PT PAL di Surabaya, dengan melibatkan transfer teknologi kepada PT PAL.
Hanwha Ocean menyatakan bahwa mereka akan memulai proses pembangunan setelah LC ditandatangani oleh pihak Indonesia.
"Kami akan memulai proses jika LC sudah ditandatangani," kata Kevin Kim, Kepala Pengembangan Bisnis Kapal Perang Hanwha Ocean, Jumat (2/6).
Di sisi lain, Hanwha Ocean mengaku sudah memesan komponen-komponen untuk pembuatan tiga kapal selam tersebut.
Meskipun terdapat laporan kerugian sebesar 80 juta won atau sekitar Rp920 juta, Hanwha Ocean menyebut bahwa hal tersebut hanya merupakan rumor.
Pengeluaran tersebut, menurut pihak Hanwha, dilakukan pada tahun 2018 dalam rangka negosiasi dengan pemerintah Indonesia agar pembuatan kapal selam gelombang kedua ini dapat selesai tepat waktu.
Perwakilan Hanwha Ocean juga menyatakan bahwa Indonesia adalah mitra bisnis yang sangat penting bagi perusahaan mereka.
Mereka siap mendukung dalam hal biaya, pemeliharaan, dan teknologi.
Terkait masa depan hubungan bisnis pasca-Pemilihan Presiden 2024, Hanwha Ocean tetap yakin bahwa pergantian pemerintahan tidak akan terlalu memengaruhi hubungan bisnis antara Korea Selatan dan Indonesia.
Sebelumnya, di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah membeli tiga kapal selam dari Hanwha Ocean atau DSME, yaitu KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 yang diresmikan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada 2017 dan 2018.
Indonesia juga membeli KRI Alugoro-405 yang diluncurkan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada tahun 2019.
Kategori :