JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, merespons tudingan yang menyebut lembaganya selalu merilis hasil survei bayaran sesuai dengan titipan pemerintah.
Adapun tudingan itu datang dari sejumlah pihak pendukung bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan, yang tak terima angka elektabilitas jagoannya selalu merosot.
Sebut saja pengamat politik, Rocky Gerung. Ia menyebut LSI dibangun atas kucuran dana dari Bank Dunia.
Selain itu, politisi Partai Demokrat, Benny K Harman, juga menuding pemerintah membayar semua lembaga survei kredibel untuk menjatuhkan nama Anies Baswedan dalam setiap rilis survei elektabilitas.
BACA JUGA:Lakukan 5 Teknik ini agar Buat Kamu Hidup Tenang
"Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahkan Anies dengan berbagai cara," kata Benny dalam keterangannya, dikutip Selasa, 6 Juni 2023.
Saiful lantas menepis sejumlah tudingan tersebut. Sebagai pendiri lembaga survei Indonesia, dia mengaku menerima bantuan dana dari JICA, bukan Bank Dunia.
“Rocky???? saya yang bikin lembaga survei Indonesia. Tidak dibiayai world bank, tapi jica,” ungkap Saiful melalui Twitternya.
Saiful mengaku, kucuran dana awal dari JICA telah cukup membuat LSI mandiri. Beberapa pihak pendana merasa yakin dengan timbal balik yang mampu diberikan oleh LSI, baik secara produk maupun pasar.
BACA JUGA:Ketua PSSI : 10 Persen Hasil TIket Penjualan akan Disumbangkan ke Palestina
“Itu kemudian soal produk dan pasar,” jelas Saiful.
Dia pun menjelaskan, jika benar LSI menjadi lembaga bayaran pemerintah sebagaimana yang dituduhkan, maka akan membuatnya sepi peminat.
Namun, kata Saiful, LSI nyatanya masih terus mempertahankan pasarnya sebagai lembaga survei yang kredibel.
“Produk buruk gak ada pasarnya. Bukan tipu-tipu. Gak mungkin produk serius gakada biayanya. Pasti ada. Tapi sumber biayai tidak boleh dikte proses dan hasil. Sama seperti profesi modern lainnya. Tipu-tipu ga ada pasarnya kecuali bagi orang dungu, istilahmu. Survei opini publik adalah capaian besar dalam studi politik modern,” pungkasnya.