JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Politikus senior PDIP, Panda Nababan, mengungkapkan adanya insiden adu mulut antara Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, dan anggota DPR dari PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.
Menurut Panda, peristiwa tersebut terjadi sekitar setahun yang lalu di Hotel Grand Hyatt. Adian mengonfirmasi kejadian tersebut, menyatakan bahwa penuturan Panda benar adanya.
Adian mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut terkait masalah pembebasan tanah eks Cendana di daerah Bogor.
Adian meminta Luhut untuk menegur Menteri Pertanahan, Sofyan Djalil, yang dianggapnya tidak tegas dalam masalah tersebut.
Namun, Luhut meminta Panda dan Adian agar tidak memberikan masalah yang berat kepada Presiden Jokowi. Luhut juga meminta mereka agar tidak memanggil Jokowi dengan sebutan "mas" dan lainnya.
BACA JUGA:Sidang Perceraian Pertama Desta dan Nastaha Selesai, Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Natasha
Adu mulut semakin memanas ketika Luhut mengeluarkan kata-kata bernada ancaman kepada Adian.
Adian menantang Luhut dan menyatakan bahwa dirinya juga sering diancam dengan kematian.
Panda berusaha menjadi penengah dan meminta mereka untuk tidak ribut-ribut.
Panda menekankan bahwa Adian berani melawan dan membantah Luhut meskipun dihadapkan pada ancaman.
Namun, Adian menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengeluh kepada Presiden Jokowi.
Luhut kembali mengancam dan mengklaim bahwa dia bisa "menghabisi" orang.
"Dulu kan intensitas bertemu Presiden Jokowi kan 3 bulan, kita bahas masalah tanah rakyat, tahanan politik Papua, harta Cendana. Nah Luhut menganggap jangan membawa masalah buat presiden," kata Adian dikutip dari Total Politik.
"Lalu gw tanya Bang Luhut, lalu saya harus bawa apa? Bawa perempuan? Bawa uang?. Gw milih presiden Jokowi karena saya percaya dia mampu menyelesaikan masalah," jawab Adian.
Setelah itu, reaksi Luhut ternyata marah dan menggertak Adian.
"Mungkin dia marah dan bertengkar, dan memang orangnya begitu, saya kan gak bisa digertak-gertak seperti itu," jawab Adian. Akhirnya, ribut adu mulut itu dilerai oleh Panda Nababan.
"Sampai Bang Panda mukul meja dua kali, dia bilang 'kita ini bertiga Batak, gak bisa bicara baik-baik'. Tapi saya akui, Bang Luhut itu hormat ke Bang Panda, ya lebih pada debat kusir dengan intonasi yang tinggi aja sih," jelas Adian.
Sebelumnya, Peristiwa keributan itu terjadi sekitar setahun lalu di masa pandemi COVID-19 di lantai 5 Hotel Grand Hyatt area kolam renang.
Panda Nababan mengatakan, saat itu Luhut baru pulang dari China mengundang Adian Napitupulu untuk membicarakan masalah pembebasan tanah eks Cendana di daerah Bogor.
Kala itu Adian menganggap Menteri Pertanahan Sofyan Djalil tidak tegas dalam masalah pembebasan lahan milik keluarga Cendana itu. Adian lalu meminta Luhut untuk menegur Sofyan Djalil.
Atas dasar itulah, Luhut mengundang Adian Napitupulu untuk membicarakan masalah tersebut. Luhut lalu mengajak Panda untuk menemaninya saat pertemuan di Hotel Grand Hyatt tersebut.
Datanglah Panda dan Adian menemui Luhut di hotel bintang lima tersebut.
Di tengah diskusi tentang lahan, kata Panda, Luhut tiba-tiba meminta agar Panda dan Adian jangan memberi pikiran berat ke Presiden Jokowi yang menimbulkan persoalan.
Adian merespons dengan mengatakan dirinya tidak pernah memberikan persoalan kepada Presiden Jokowi.
Sementara Luhut tetap ngotot agar Adian dan Panda jangan memberi masalah ke Jokowi karena itu menyusahkan Presiden. Luhut mengaku tak senang. Tak hanya itu, Luhut juga meminta kepada Panda dan Adian agar jangan memanggil Jokowi dengan sebutan mas dan lainnya.
"Saya aja ke Presiden tuh saya panggil Pak Presiden, kalau kalian kan seenak kalian, mas mas lah apa lah," kata Luhut.
"Kau dengar dong, aku ngomong kau kunasehati," kata Luhut saat itu. Adian meminta Luhut tidak perlu menasehatinya.
Mendengar perkataan Adian, Luhut emosi hingga mengeluarkan kata bernada ancaman ke aktivis 98 tersebut.
"Kamu jangan ngelawan-lawan aku ya aku uda biasa ngabisin orang," kata Luhut.
"Memang kenapa rupanya? Mau habisi aku? Aku juga biasa diancam dengan kematian," balas Adian.
Melihat suasana sudah panas, Panda berupaya menjadi penengah. Ia meminta Luhut dan Adian tidak usah ribut-ribut.
"Jangan mentang-mentang berkuasa loh, ga pernah presiden komplain kita," kata Adian menimpali.
Panda mengatakan, Adian Napitupulu saat itu berani melawan dan membantah Luhut. Walau diancam, Adian tetap melawan.
"Jangan kau lawan-lawan aku, aku udah bisa habisi orang," kata Luhut.
Kategori :