JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo Harahap, meradang setelah melihat Rafael Alun Trisambodo menangis di hadapan publik sambil meratapi hidupnya yang kini terpuruk dan miskin.
Adapun KPK telah menyita seluruh harta kekayaan milik Rafael Alun buntut kasus dugaan gratifikasi senilai puluhan miliar.
Yudi menilai, gaya Rafael Alun yang tiba-tiba menangis itu sebenarnya hendak mengemis belas kasihan dari publik. Ia pun mengaku, saat masih menjabat di KPK, sering menghadapi para tersangka yang mendadak jual kesedihan.
"Saya dulu biasa lihat tersangka yang tiba-tiba nangis, cerita sedih keluarganya, istrinya malu ketemu orang, anaknya nggak berani sekolah, tapi kita tetap profesional, paling mendengarkan saja, setelah dia selesai cerita pemeriksaan lanjut, benar/ngga ya urusan dialah ngga relevan sama penyidikan," cuit Yudi melalui akun Twitter @yudiharahap46, dikutip Senin, 3 April 2023.
Yudi mengungkap, keterpurukan yang ditunjukkan oleh para tersangka korupsi tak jarang memiliki maksud terselubung, yakni hendak mendulang simpati publik.
Dari situ, para penikmat uang haram itu akan membalikkan keadaan seolah-olah mereka adalah korban.
"Biasanya kalo udah nangis gitu, pikiran kitakan wah ini orang mikirin keluarga, pasti mau ngomong jujur biar hukuman ringan, bongkar kasus korupsinya, siapa aja pelakunya, modusnya, eh ternyata ngga juga, malah bilang saya ngga korupsi, dijebak, banyak orang ngga suka karir saya dll," tuturnya.
BACA JUGA:Rafael Alun Trisambodo, Pertama Kalinya Akan Diperiksa KPK Sebagai Tersangka Hari Ini
Yudi lantas meminta masyarakat untuk tidak terlarut, apalagi sampai percaya dengan air mata dan berbagai cerita ngibul para koruptor. Sebab, mereka menangis di depan jelas bukan sebagai bentuk penyesalan.
“Saya paham tujuan tersangka nangis bukan untuk menyesali perbuatannya tapi agar penyidik berempati makanya curhat, mungkin supaya penyidiknya juga nangis bareng di ruang pemeriksaan sehingga ngga jadi di BAP, tapi ya mana mungkin, pemeriksaan tetap jalan, paling kita kasih tisu," tandasnya.
Sebelumnya, Rafael menceritakan kalau dirinya sempat memohon-mohon kepada KPK agar tidak menyita uang sebesar Rp45 juta yang berhasil ditemukan saat proses penggeledahan di rumahnya.
Pasalnya, ia mengaku itu adalah harta kekayaannya yang tersisa dan hendak digunakan untuk membayar THR para karyawan.
BACA JUGA:IAW: 30 Artis Terseret Kasus Pencucian Uang Rafael Alun: Mayoritas 'Pekerja Seni'?
Oleh sebab penyitaan itu, Rafael pun mengaku tidak memiliki uang sama sekali untuk bertahan hidup.