JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Tersangka penerima gratifikasi, Rafael Alun Trisambodo, protes dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang tunai miliknya senilai Rp45 juta.
Adapun hal itu terjadi saat tim lembaga antirasuah melakukan penggeledahan di rumah Rafael Alun pada Senin, 27 Maret 2023.
Dalam penggeledahan itu, KPK berhasil mengamankan uang tunai Rp45 juta dan puluhan tas bermerek di kediaman Rafael di Perumahan Golf Simprug, Jakarta Selatan.
Rafael menceritakan, ia sempat memohon-mohon kepada KPK agar tidak menyita uang tersebut. Pasalnya, ia mengaku itu adalah harta kekayaannya yang tersisa dan hendak digunakan untuk membayar THR para karyawan.
BACA JUGA:TERKUAK! IAW Bocorkan Sosok Artis Inisial R dalam Kasus Rafael Alun: Dia Orang Kaya Baru dan Sangat Terkenal, Sultan?“Uang di rumah Rp45 juta diambil, disita, saya sudah mohon (untuk tidak dibawa), kita mau bayar THR, tetap (dibawa), hidup sudah terbalik," kata Rafael wawancaranya dengan sebuah televisi nasional, dikutip Jumat, 31 Maret 2023.
Oleh sebab penyitaan itu, Rafael pun mengaku tidak memiliki uang sama sekali untuk bertahan hidup.
"Sekarang saya tidak punya uang,” ungkapnya.
Terlebih lagi, lanjut Rafael, semua rekening miliknya dan istri saat ini telah diblokir. Hal itu pun semakin menambah keterpurukan keluarganya yang saat ini tidak memiliki apa pun, bahkan untuk sekadar makan.
Ayah Mario Dandy ini mengaku hanya bisa bertahan hidup dari belas kasih tetangga yang masih bersedia memberinya makan.
Atas semua yang dia alami, Rafael menyebut bahwa tindakan yang dilakukan KPK seperti ingin membunuh keluarganya secara perlahan karena tidak menyisakan sesuatu apa pun untuk melangsungkan hidup.
"Rekening sudah diblokir semua. Kita seperti mau dibunuh, enggak boleh makan, enggak boleh apa-apa. Tapi tetangga ada yang memberi kita makan," ungkapnya.
Di sisi lain, Rafael mengaku senang karena masih ada yang peduli terhadap keluarganya. Setidaknya dia merasa tak dibenci di dunia nyata.
BACA JUGA:Apes! Puluhan Tas Mewah Rafael Alun Kena Sita KPK, Ali Fikri: Sebagai Barang Bukti
"Ternyata di dunia nyata saya tidak dibenci orang seperti di dunia maya," imbuhnya.